BI Catat Perekonomian Jateng Tumbuh Positif di Tengah Ketidakpastian Kondisi Global

PANDUGA.ID, SEMARANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng menyebut, sepanjang 2023 perekonomian Jateng masih tumbuh positif.

Laju positif itu meski di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pengaruh geopolitik dunia tidak menentu.

Tahun depan, diperkirakan ekonomi Jateng masih bisa tetap tumbuh dengan pengelolaan aset dan sumber daya yang besar dimiliki Provinsi Jateng.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Junanto Herdiawan mengatakan, potensi dan modal perekonomian yang dimiliki mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah risiko perlambatan ekonomi global.

Junanto menjelaskan, awal 2023 lalu semua pengamat ekonomi memprediksi akan ada resesi di tanah air.

Secara nasional khususnya, Jateng pada umumnya perekonomian masih tumbuh solid.

Menurutnya, hal itu dibuktikan sampai dengan triwulan tiga tahun ini ekonomi masih tumbuh sebesar 5,07 persen.

Selain itu didukung daya beli atau tingkat konsumsi masyarakat masih bisa terjaga dengan baik dan ditambah investasi tetap tumbuh positif.

“Sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah kita tahu masih didominasi industri pengolahan dan perdagangan. Dan selama 2023 BI Jateng bersama pemprov maupun kabupaten/kota memggi program bersinergi untuk terus meningkatkan dan menumbuhkan perekonomian,” kata Junanto, Jumat (8/12/2023).

Lebih lanjut Junanto menjelaskan, sepanjang 2023 perekonomian Jateng bisa tumbuh positif dan diperkirakan hingga akhir tahun ini ekonomi tumbuh antara 4,5-5,3 persen year on year (yoy) dengan kisaran inflasi di rentang 3±1 persen.

Kantor Perwakilan BI Jateng memprediksi ekonomi di 2024 meskipun masih di tengah tantangan global dan geopolitik.

“Kami yakin dengan modal besar yang dimiliki Jateng masih tetap bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik. Ditambah lagi penduduk usia mudanya cukup banyak, ini jadi aset karena konsumsinya juga besar. Kita masih optimis di 2024 punya kekuatan dan pertumbuhan ekonomi di rentang 4,7-5,5 persen untuk ekonomi Jateng dan inflasinya 2,5±1 persen,” jelasnya.

Ia menegaskan sinergi dan inovasi menjadi kunci dari solidnya prospek kinerja ekonomi ketahanan dan kebangkitan ekonomi di Jateng.(CC-01)