PANDUGA.ID, JAKARTA — PT Shell Indonesia, anak usaha dari Shell plc, secara resmi mengumumkan pengalihan kepemilikan seluruh bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia kepada perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
Pengalihan ini tidak mencakup unit bisnis pelumas, yang tetap dikelola langsung oleh Shell Indonesia. Meski berpindah tangan, merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap akan hadir dan melayani pelanggan seperti biasa.
“Shell menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia. Merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap tersedia untuk pelanggan,” ujar Susi Hutapea, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia.
Baca: Deretan Skandal Korupsi di Pertamina: Dari Minyak Mentah hingga Digitalisasi SPBU
Transisi Bertahap, SPBU Tetap Beroperasi
Shell menargetkan proses transisi kepemilikan selesai pada tahun 2026, dengan seluruh SPBU tetap beroperasi normal selama masa transisi. Tidak akan ada penutupan SPBU sebagai akibat dari perubahan kepemilikan ini.
Shell akan menerapkan model lisensi merek (brand licensing) kepada pihak penerima kepemilikan. Melalui model ini, Citadel-Sefas akan menjalankan operasional SPBU dengan menggunakan merek Shell dan tetap memenuhi standar global mutu dan layanan dari perusahaan asal Belanda tersebut.
“Shell menggunakan model lisensi merek untuk bisnis Mobility & Convenience di lebih dari 50 pasar di seluruh dunia,” jelas Susi.
Baca: KPK Periksa Mantan Pejabat PT Telkom Terkait Digitalisasi SPBU Pertamina
Komitmen Shell di Pasar Indonesia
Shell menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar penting. Dengan skema lisensi ini, pelanggan akan tetap menikmati layanan dan bahan bakar berkualitas tinggi dari Shell, sebagaimana sebelumnya.
Selain itu, tim pelayanan dan operasional di jaringan SPBU Shell juga tetap berjalan tanpa perubahan, menjamin stabilitas layanan bagi pelanggan selama dan setelah proses transisi.(CC-01)