PANDUGA.ID, MALANG – Sebuah mobil jip Toyota Land Cruiser yang membawa rombongan wisatawan ke Gunung Bromo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Gubuklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (12/5/2025) sekitar pukul 02.30 WIB. Kendaraan dengan nomor polisi DB-1895-AA itu terperosok ke jurang sedalam 3 meter di sisi kanan jalan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mobil tersebut membawa 9 orang, terdiri dari 8 wisatawan dan 1 sopir. Di antara korban terdapat seorang warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan bernama Kim Yei Chang (65) yang mengalami luka di bagian telinga kanan.
Daftar Korban dan Kondisi Luka
Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang Ipda Samsul Khoirudin, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun seluruh penumpang mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga patah tulang. Berikut adalah daftar korban dan kondisi luka mereka:
-
Kim Yei Chang (65) – WNA Korea Selatan, luka di telinga kanan.
-
Intan Sukmasari (33) – Kota Bandung, luka di kepala.
-
Mary Amalia Waurang (26) – Jakarta Timur, nyeri di kepala.
-
Tresea Awanda Kristy (21) – Tangerang, luka di mulut dan nyeri bahu.
-
Nathania Frieska Zamris (25) – Padang, patah tulang kaki kiri.
-
Haswan Aghis Wahidiyawan (22) – Kabupaten Malang, patah tulang tangan kanan.
-
Muhammad Hafidz (22) – Sumatera Barat, luka ringan.
-
Gilang Awan Senja Gumilang (37) – Bandung, luka robek di telinga.
“Semua penumpang telah mendapatkan perawatan medis di RS Sumbersentosa, Tumpang, termasuk WNA asal Korea Selatan,” kata Samsul, Selasa (13/5/2025).
Penyebab Diduga Sopir Mengantuk
Kecelakaan diduga terjadi akibat sopir bernama Frangky Lion Fatoni (35) mengantuk saat mengemudi dari arah barat (Malang). Akibatnya, kendaraan hilang kendali dan oleng ke kanan, lalu masuk ke jurang.
“Diduga sopir mengantuk, kendaraan oleng dan masuk ke jurang sedalam 3 meter,” lanjut Samsul.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi para sopir dan penyelenggara wisata untuk memastikan kondisi fisik pengemudi dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan, terutama di daerah pegunungan dengan kondisi jalan yang rawan.