Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Cerita Ganjar Pranowo Pasang Badan Bereskan Konflik Proyek Wadas

CC-02 by CC-02
28 Januari 2024
in Nasional
0
Ganjar Pranowo (dok. istimewa)
0
SHARES
0
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, JAKARTA – Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku menempatkan lembaganya dalam proses penyelesaian konflik Proyek Strategis Nasional Wadas di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ganjar mengatakan, konflik Wadas bermula dari minimnya sosialisasi seputar pembangunan Bendungan Bener di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, saat Proyek Strategis Nasional (PSN) dilaksanakan.

Ia mengatakan perwakilan masyarakat yang ia konsultasikan tidak mencerminkan kelompok yang ada.

Oleh karena itu, jelasnya, tidak ada penjelasan teknis pembangunan bendungan tersebut karena ditolak masyarakat.

“Ah, terjadi sesuatu yang besar, polisi turun tangan, beberapa orang dibawa pergi. Judul dijamin. Saat itu saya terjatuh dari sepeda dan lengan saya patah, saya baru sehari keluar dari rumah sakit. Pak Kapolda, hubungi saya Pak Gubernur, kami ingin mengumpulkan media, ingin konferensi pers, oh saya datang,” jelas Ganjar.

4 Masalah Wadas

Selanjutnya, Ganjar mengatakan ada empat permasalahan yang perlu diselesaikan pasca konflik antara pemerintah dan masyarakat dalam kasus proyek Wadas.

“Pertama, saya bertanggung jawab. Kedua, bebaskan mereka yang ditahan. Ketiga, temui warga dan keempat, kami akan mendampingi mereka. Dan saya datang,” katanya.

Ganjar kemudian mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyediakan bus untuk memulangkan warga yang ditahan polisi karena tak mau dipindahkan ke bus.

“Setelah itu, banyak orang membicarakannya. Sudah dua tahun, dan pada akhirnya, 3 orang masih belum menerimanya. Beberapa dari mereka yang menerimanya membuka restoran dan usaha. Beberapa orang yang saya temui dulu di masjid tidak kena, sekarang sudah kena, kami sabar sekali,” ujarnya.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, Bendungan Bener merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (BBWS) Serayu Opak yang terletak di wilayah Jawa Tengah.

Ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN) kesulitan dalam pengadaan tanah, maka Pemprov Jateng wajib membantu.

Ia kemudian menjawab apakah bendungan tersebut akan menimbulkan kerusakan lingkungan setelah dibangun atau tidak, Ganjar meminta tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengecek kondisi di lapangan, namun masyarakat menolak.

“Bukan hanya BPN dan ESDM yang tidak masuk ke lokasi proyek, BBWS juga akhirnya tidak bisa melakukan pekerjaan rekayasa, tapi juga ada kekhawatiran akan terjadi ledakan,” kata Ganjar.

“Kemudian kita sosialisasikan, menyembuhkan anak-anak trauma, lalu kita memberikan kegiatan bagi bapak dan ibu yang ingin memperbaiki infrastruktur, saya dapat bantuan dari Pemprov Jateng. Lalu bagaimana jadinya kalau diurus dan tidak ada yang bertanggung jawab? Saya bantu,” tambahnya.

Analisis Geologi

Berdasarkan analisa ahli geologi, tidak ditemukan titik air di lokasi yang dibicarakan orang.

Namun, tambahnya, hasil analisis ahli geologi kurang banyak diberitakan dibandingkan saat polisi menangkap orang.

“Saya jelaskan dulu ke redaksi. Kita zoom sama redaksi, kita jelaskan ini lho, foto ini aduh Mas Ganjar kenapa tidak ditampilkan? Iya karena tidak menarik, yang pasti masyarakat tertarik adalah konfliknya kalau polisi datang menyelesaikannya, ujarnya.

Sebagai informasi, menurut situs Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (jetengprov.go.id), warga Wadas akhirnya sepakat membeli lahan untuk penambangan andesit guna mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun Bendungan Bener.

Terjadi konsensus dalam pembahasan antara pemilik tanah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kamis, 31 Agustus 2023.

Pembebasan Tanah

Wakil Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Sumarsono, tahu pembahasan berjalan sangat baik dan lancar.

Pertemuan tersebut membahas dua hal. Pertama, soal bentuk ganti rugi tanah rakyat, dan kedua, soal tingkat keuntungan ganti rugi.

Dijelaskan 116 bidang tanah yang belum pulih dimiliki oleh 59 orang.

Diskusi tersebut berhasil mengumpulkan 58 orang.

Seorang pemilik tanah tidak hadir karena dia pergi.

Di antara yang hadir, 56 orang menandatangani uang ganti rugi.

Sedangkan dua orang sisanya belum menandatangani karena masih ingin bernegosiasi harga dengan panitia.

“Artinya, dari 59 pemilik tanah, tiga orang tidak menandatangani. Yang lainnya sebanyak 56 orang menandatangani nota penerimaan besaran ganti rugi keuntungan,” kata Sumarsono.

Kalaupun ada tiga orang yang belum menandatangani, menurut Sumarsono, hal itu tidak menjadi masalah.

Dia yakin seluruh dokumen akan lengkap sebelum pembayaran tanah itu bulan depan.

Oleh karena itu, pembebasan lahan di Wadas dijamin selesai 100%.(CC-01)

Tags: bendungan benerganjarjawa tengahjokowipsnpurworejowadas
Previous Post

Prihati Utami Sorot Anomali Masyarakat Tolak Disurvei: Intimidasi Takut Bansos Hilang saat Beda Pilihan

Next Post

Jubir TPN Akui Banyak Pemilih Ganjar Tidak Suka PDIP, Pange: Bisa Pilih Partai Lain

Related Posts

Dewi Astutik jadi buronan Interpol terkait kasus narkoba jaringan internasional (dok. istimewa)
Nasional

Buron Interpol Kasus 2 Ton Sabu Rp 5 Triliun, Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja

2 Desember 2025
Novita Widi Prasetijono istri mantan Pangdam IV Diponegoro, Widi Prasetijono diduga terlibat korupsi jual beli tanah Kodam (dok. istimewa)
Breaking News

Novita Istri Mantan Pangdam IV Diponegoro Akui Keluarganya Terima Uang Korupsi BUMD Cilacap Demi Hindari PPATK

2 Desember 2025
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar resmi mengambil alih kepemimpinan PBNU.(dok. Tribunnews)
Breaking News

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Ambil Alih Kepemimpinan PBNU, Muktamar Segera Digelar

30 November 2025
Novita Widi Prasetijono istri mantan Pangdam IV Diponegoro, Widi Prasetijono diduga terlibat korupsi jual beli tanah Kodam (dok. istimewa)
Breaking News

Novita Istri Mantan Pangdam IV Diponegoro Disebut Terlibat Dugaan Kasus Korupsi BUMD Cilacap Rp 237 Miliar

25 November 2025
Next Post
Ganjar Pranowo (dok. istimewa)

Jubir TPN Akui Banyak Pemilih Ganjar Tidak Suka PDIP, Pange: Bisa Pilih Partai Lain

Discussion about this post

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Buron Interpol Kasus 2 Ton Sabu Rp 5 Triliun, Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja
  • Kebakaran Gudang Pabrik Dua Kelinci di Pati, Api Padam Pukul 03.00 WIB
  • Novita Istri Mantan Pangdam IV Diponegoro Akui Keluarganya Terima Uang Korupsi BUMD Cilacap Demi Hindari PPATK
  • Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Ambil Alih Kepemimpinan PBNU, Muktamar Segera Digelar
  • Advokat Aris Munadi Asal Banyumas Hilang Kontak Sepekan, Mobil Ditemukan di Kebumen

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved