PANDUGA.ID, PURWOREJO – Sebanyak 127 siswa di Kabupaten Purworejo diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Aparat kepolisian bersama tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah langsung turun tangan memeriksa dapur penyedia makanan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (KSPPI) atau penanggung jawab dapur MBG Desa Purwosari, Kecamatan Purwodadi, Yuda Sandi, mengatakan polisi mengambil sampel seluruh menu yang disajikan pada Jumat (3/10/2025) pagi.
“Pengambilan sampel makanan dilakukan oleh Polres dan Polda. Semua menu sisa tadi pagi diperiksa, mulai dari ayam teriyaki, tahu tempe goreng, air, sampai selada,” ujarnya.
Semua Proses Produksi Makanan Diperiksa
Yuda menjelaskan dirinya juga dimintai keterangan terkait alur produksi makanan MBG. Petugas menelusuri detail proses mulai dari penerimaan bahan, pengolahan, hingga distribusi makanan kepada siswa.
“Yang ditanyakan tadi alur dari barang masuk sampai keluar, ompreng masuk, ompreng kotor, proses masak, racikan, sampai distribusi,” katanya.
Ia menambahkan, semua ruang dapur diperiksa, termasuk gudang basah, gudang kering, ruang produksi, hingga ruang cuci. Yuda berharap hasil investigasi segera keluar sehingga dapat diketahui sumber permasalahan.
“Kalau memang ada kesalahan dari pihak kami, saya selaku penanggung jawab dapur MBG Purwosari meminta maaf sebesar-besarnya. Kami siap mengevaluasi agar program bisa berjalan kembali,” tegasnya.
127 Siswa Jadi Korban, 23 Masih Dirawat
Ketua Satgas MBG Kabupaten Purworejo, dr Tolkha, menyebut total ada 127 siswa yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 104 siswa menjalani rawat jalan, sedangkan 23 siswa lainnya harus opname di puskesmas dan rumah sakit.
“Kondisi terakhir, 23 orang masih dirawat. Rinciannya 2 di Puskesmas Bubutan, 8 di Puskesmas Bragolan, 1 di Puskesmas Ngombol, 5 di RSUD Tjitrowardojo, 6 di RS Tjokronegoro, dan 1 di RS Panti Waluyo,” jelasnya.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal ini.(CC-01)





Discussion about this post