PANDUGA.ID, TEL AVIV — Serangan rudal terbaru yang diluncurkan Iran ke wilayah Israel selatan menghantam sebuah rumah sakit dan memicu kecaman keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Iran pun buka suara dan membantah bahwa rumah sakit menjadi target utama serangan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut kantor berita pemerintah Iran IRNA, rudal-rudal tersebut diarahkan ke pangkalan intelijen dan militer Israel, bukan ke fasilitas sipil. “Target utama adalah Pangkalan Intelijen dan Komando Angkatan Darat Israel (IDF C4I) serta Kamp Intelijen Angkatan Darat di Gav-Yam Technology Park, yang lokasinya berada di sekitar Rumah Sakit Soroka,” demikian pernyataan Iran seperti dikutip AFP, Kamis (19/6/2025).
Iran menegaskan bahwa rumah sakit itu hanya terdampak oleh efek ledakan dari serangan rudal yang menyasar target militer.
Netanyahu Ancam Iran Akan ‘Membayar Mahal’
Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman balasan keras atas insiden tersebut. Ia menyebut serangan terhadap rumah sakit dan warga sipil sebagai tindakan biadab.
“Pagi ini, para diktator teroris Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Beer Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang mahal,” tulis Netanyahu melalui akun X (dulu Twitter), Kamis (19/6/2025).
Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri Israel Sharren Haskel menyebut serangan itu sebagai “disengaja” dan “kriminal”, menguatkan posisi Israel untuk melayangkan protes di forum internasional.
47 Orang Terluka, Ketegangan Meningkat
Laporan dari tim penyelamat Israel menyebutkan bahwa sedikitnya 47 orang terluka akibat serangan tersebut, yang juga menghantam dua kota di sekitar Tel Aviv. Belum ada laporan korban jiwa.
Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat setelah lima hari baku serang lintas udara yang menargetkan sejumlah fasilitas strategis. Serangan ini menjadi salah satu eskalasi paling serius dalam konflik terbuka antara dua musuh bebuyutan itu.(CC-01)