PANDUGA.ID, CILACAP – Tanah longsor terjadi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (14/11) sekitar pukul 20.00 WIB. Material longsor dari perbukitan di perbatasan Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan menimbun sedikitnya 16 rumah warga.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Desa Cibeunying, Lili Warli, mengatakan tanda-tanda pergerakan tanah telah terlihat sejak dua hari sebelumnya akibat hujan berintensitas tinggi.
Tiga Korban Meninggal, 20 Orang Masih Dicari
Hingga Jumat (14/11/2025), tiga warga ditemukan meninggal dunia, sementara 20 warga masih dinyatakan hilang dan sedang dalam pencarian.
Sebanyak 46 warga berhasil dievakuasi pada malam kejadian, dengan rincian dua meninggal dan satu selamat dari timbunan material.
Peringatan Dini Tidak Sempat Menjangkau Seluruh Warga
Lili menjelaskan bahwa warga di Dusun Cibuyut sebenarnya sudah diingatkan untuk mengungsi. Namun, Dusun Tarukahan belum sempat diberi peringatan karena sebelumnya dianggap relatif aman.
“Untuk yang di atas sudah kita ingatkan. Tapi untuk Tarukahan menurut prediksi kami tidak terjadi, sehingga kami belum sempat mengingatkan,” kata Lili.
Adapun dampak longsor cukup besar, yakni:
-
Dusun Tarukahan terdampak: 65 KK
-
Dusun Cibuyut terdampak: 250 KK
-
Rumah tertimbun: 8 rumah di Tarukahan, 8 rumah di Cibuyut
Warga Mengungsi, Rumah Sekitar Lokasi Terancam
Sebagian warga yang selamat mengungsi ke rumah keluarga, sementara sebagian lainnya mengungsi di balai desa.
Lili menegaskan bahwa rumah-rumah di sekitar lokasi longsor juga berada dalam kondisi terancam.
Pemerintah desa kini menunggu arahan dari Pemkab Cilacap, Basarnas, dan instansi terkait terkait langkah lanjutan, termasuk kemungkinan relokasi warga ke lokasi yang lebih aman.
Pemakaman Korban Dilakukan di Pemakaman Umum
Desa menyiapkan lokasi pemakaman umum di Dusun Tarukahan untuk tiga korban yang telah ditemukan.
Tidak akan ada pemakaman massal, mengingat masing-masing korban masih memiliki keluarga di wilayah tersebut.
Evakuasi Terhambat Akses Jalan dan Kondisi Tanah
Proses pencarian terhadap 20 korban yang masih tertimbun menghadapi berbagai kendala. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan bahwa medan yang sulit menjadi hambatan utama.
“Akses jalan sempit dan labil, tidak bisa dilalui alat berat besar. Penyusunan alat berat harus dilakukan bertahap,” ujarnya.
Untuk mempercepat operasi, tim SAR dibagi menjadi lima sektor pencarian karena area terdampak cukup luas.(CC-01)





Discussion about this post