PANDUGA.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan korupsi kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag) pada masa kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas. Meski belum mengumumkan konstruksi perkara secara lengkap, KPK sudah mengungkap sejumlah temuan awal, termasuk praktik jual beli kuota haji khusus dengan harga fantastis.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut harga kuota haji khusus dipatok mulai Rp200 juta hingga Rp300 juta per orang. “Untuk harganya, informasi yang kami terima itu di atas Rp100 jutaan, bahkan Rp200-300 jutaan,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Setoran ke Oknum Kemenag
KPK menduga terdapat setoran dana dari travel haji ke oknum di Kemenag untuk setiap kuota haji khusus yang terjual. Besarannya bervariasi, mulai USD 2.600 hingga USD 7.000 per kuota. Praktik ini tidak hanya terjadi antara biro travel dan calon jemaah, tetapi juga antarbiro penyelenggara haji.
Modus Jual Beli Kuota
Dari hasil pemeriksaan saksi, KPK menemukan modus penjualan kuota dilakukan dengan cara mengatur tenggat waktu pelunasan biaya haji khusus. Calon jemaah yang sudah mendaftar sebelumnya hanya diberi waktu lima hari untuk melunasi, sehingga banyak yang gagal menyelesaikan pembayaran. Sisa kuota itulah yang kemudian diperjualbelikan kepada pihak travel yang sanggup membayar fee tambahan.
“Penyidik menduga ini dirancang secara sistematis agar sisa kuota tambahan bisa diperjualbelikan,” jelas Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Jumat (12/9/2025).
Saksi yang Diperiksa
Beberapa saksi yang telah diperiksa di antaranya:
-
Moh Hasan Afandi, Kapusdatin Badan Penyelenggara Haji dari Kemenag.
-
Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah, pemilik travel haji Uhud Tour.
KPK juga mendalami temuan adanya jemaah haji yang baru mendaftar pada 2024, tetapi bisa langsung berangkat di tahun yang sama, tanpa antre panjang seperti calon jemaah lain.
Pengembalian Uang oleh Ustaz Khalid Basalamah
Kasus ini semakin disorot setelah Ustaz Khalid Basalamah mengaku telah mengembalikan sejumlah uang ke KPK terkait penjualan kuota haji melalui biro perjalanan miliknya. Dalam sebuah podcast, ia menyebut pengembalian uang tersebut atas permintaan penyidik KPK.
“Yang 4.500 dolar AS kali sekian jemaah (118 jemaah) dikembalikan ke negara. Yang 37.000 dolar AS juga dikembalikan ke negara,” kata Khalid.
Namun, KPK menegaskan detail jumlah uang yang dikembalikan tidak bisa disampaikan ke publik karena masih masuk dalam materi penyidikan.
KPK Janji Umumkan Tersangka
KPK memastikan akan menyampaikan perkembangan kasus ini, termasuk siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka. “KPK akan menyampaikan konstruksi perkaranya secara utuh, termasuk barang-barang atau aset yang sudah dilakukan penyitaan,” tutur Budi.(CC-01)