Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Daerah

Siswi SMP di Boyolali Menangis Tak Masuk Sekolah karena Belum Punya Seragam Olahraga

CC-01 by CC-01
16 Agustus 2025
in Daerah
0
Sekolah tingkat SD di Kulon Progo DIY ada yang hanya mendapat 1 siswa (dok. istimewa)

Sekolah tingkat SD di Kulon Progo DIY ada yang hanya mendapat 1 siswa (dok. istimewa)

0
SHARES
4
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, BOYOLALI – Kisah pilu dialami seorang siswi kelas VII SMPN 2 Teras, Kabupaten Boyolali. Ia menangis dan menolak masuk sekolah lantaran belum memiliki seragam olahraga akibat orang tuanya belum mampu melunasi kekurangan biaya sebesar Rp 391 ribu.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ayah korban, Heru Waskito, mengatakan putrinya belum mendapatkan seragam olahraga karena pembayaran seragam sekolah belum lunas. Total biaya seragam mencapai Rp 841 ribu, terdiri dari baju kotak-kotak, batik, seragam olahraga, dan badge sekolah yang dibeli melalui bazar sekolah.

“TV saya jual laku Rp 450 ribu, uangnya langsung dibayarkan. Jadi masih kurang Rp 391 ribu,” ujar Heru saat mengadukan kasus tersebut ke Komisi IV DPRD Boyolali, Jumat (15/8/2025).

Seragam Dibagikan di Kelas, Anak Satu-Satunya yang Tidak Mendapat

Heru menceritakan bahwa pada Kamis (14/8), putrinya pulang sekolah sambil menangis. Saat itu, pihak sekolah membagikan seragam olahraga kepada para siswa. Namun, sang anak menjadi satu-satunya yang tidak menerima karena pembayaran belum lunas.

Guru bahkan menyampaikan secara terang-terangan di depan kelas bahwa siswi tersebut belum mendapatkan seragam karena belum membayar lunas.

Akibatnya, siswi tersebut merasa malu dan enggan mengikuti pelajaran olahraga. Pada keesokan harinya, ia bahkan menolak pergi ke sekolah.

Orang Tua Sudah Meminta Keringanan

Heru mengaku telah meminta kebijaksanaan pihak sekolah untuk memberikan seragam terlebih dahulu sambil menunggu pencairan Program Indonesia Pintar (PIP). Namun pihak sekolah menolak dan tetap meminta pelunasan terlebih dahulu.

“Saya sudah janji akan melunasi kalau dana PIP cair. Tetap tidak bisa, katanya kalau lunas baru diberikan seragamnya,” ungkap Heru.

Sebagai tukang ojek pangkalan dengan penghasilan tak menentu dan harus menghidupi istri dan empat anak, Heru merasa kesulitan memenuhi biaya tersebut. Ia pun akhirnya mengadu ke DPRD Boyolali.

Bupati Boyolali memberikan bantuan Rp 400 ribu setelah mendengar keluhan tersebut. Namun saat Heru kembali ke sekolah untuk melunasi biaya, pihak sekolah menyatakan bahwa mereka tidak melakukan jual beli seragam dan belum memberikan seragam olahraga tersebut.(CC-01)

Tags: Bantuan Bupati Boyolaliberita Boyolali hari iniboyolaliKomisi IV DPRD Boyolalipendidikan BoyolaliProgram Indonesia Pintarseragam olahraga belum lunassiswa tidak masuk sekolahsiswi SMP menangisSMPN 2 Teras
Previous Post

Aipda Robig Ajukan Banding Usai Divonis 15 Tahun karena Tembak Siswa SMKN 4 Semarang

Next Post

KPK Temukan Dugaan Penghilangan Barang Bukti dalam Kasus Korupsi Kuota Haji 2024, Bos Maktour Berpotensi Dipanggil

Related Posts

Kebakaran gudang pabrik Dua Kelinci di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (dok. istimewa)
Daerah

Kebakaran Gudang Pabrik Dua Kelinci di Pati, Api Padam Pukul 03.00 WIB

2 Desember 2025
Advokat asal Banyumas, Aris Munadi, dilaporkan hilang kontak sejak sepekan. (dok. istimewa)
Daerah

Advokat Aris Munadi Asal Banyumas Hilang Kontak Sepekan, Mobil Ditemukan di Kebumen

30 November 2025
Ilustrasi transaksi bank (dok. istimewa)
Daerah

Bank Jateng KCP Nusukan Gagalkan Pembukaan Rekening dengan Identitas Palsu

30 November 2025
Korban meninggal akibat longsor di Dusun Situkung, Banjarnegara bertambah menjadi 10 orang. (dok. BPBD)
Daerah

Pencarian 16 Korban Longsor Pandanarum Terkendala Material Labil dan Cuaca Tidak Menentu

24 November 2025
Next Post
Mahtour Tour & Travel diduga terlibat dalam pengaturan kuota haji (dok. istimewa)

KPK Temukan Dugaan Penghilangan Barang Bukti dalam Kasus Korupsi Kuota Haji 2024, Bos Maktour Berpotensi Dipanggil

Discussion about this post

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Buron Interpol Kasus 2 Ton Sabu Rp 5 Triliun, Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja
  • Kebakaran Gudang Pabrik Dua Kelinci di Pati, Api Padam Pukul 03.00 WIB
  • Novita Istri Mantan Pangdam IV Diponegoro Akui Keluarganya Terima Uang Korupsi BUMD Cilacap Demi Hindari PPATK
  • Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Ambil Alih Kepemimpinan PBNU, Muktamar Segera Digelar
  • Advokat Aris Munadi Asal Banyumas Hilang Kontak Sepekan, Mobil Ditemukan di Kebumen

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved