PANDUGA.ID, MALANG — “Laptopku hilang. Di dalamnya ada file skripsiku.”
Itulah kalimat yang terlontar dari mulut Tabita Sijabat, mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, yang kini viral di media sosial. Ia menangis histeris di dalam bus Rosalia Indah usai menyadari laptopnya raib dalam perjalanan dari Solo ke Malang.
Insiden kehilangan ini bukan yang pertama kali menimpa penumpang armada bus antarkota terkenal itu. Namun bagi Tabita, ini bukan sekadar kehilangan benda, melainkan kehilangan harapan: skripsi yang tersimpan dalam laptopnya ikut lenyap.
Perjalanan Malam yang Tak Pernah Terlupakan
Kejadian bermula saat Tabita naik bus dari Pool Gilingan, Solo, pada Sabtu (12/7/2025) pukul 22.30 WIB. Ia duduk di kursi 7D, di samping seorang pria yang menurutnya mencurigakan.
“Bapak di sebelah saya sempat minta saya pindah tempat, tapi saya tolak,” ungkapnya.
Tas laptopnya ia letakkan di sebelah kanan, di dekat jendela. Ia mengaku ini pertama kalinya menggunakan Rosalia Indah dan tidak tahu bahwa tidak tersedia kotak penyimpanan aman di dekat kursi.
“Sempat saya bawa tas laptop itu turun saat berhenti makan sekitar jam 2 pagi, tapi setelah naik lagi saya taruh di samping kanan saya,” katanya.
Setelah makan, Tabita mengantuk berat. Ia tertidur pulas hingga tiba di Malang. Yang aneh, menurutnya, ia biasanya tidak pernah tidur sepanjang perjalanan, tapi kali ini ia tidak terbangun sama sekali.
“Aku itu biasanya gampang kebangun. Tapi ini enggak. Aku benar-benar nyenyak sampai bus mau sampai Malang,” bebernya.
Terbangun Tanpa Laptop
Saat hendak turun, ia kaget. Bus sudah hampir kosong, hanya tersisa satu penumpang lain. Saat ia mengangkat tas laptopnya, rasanya enteng, tidak seperti biasanya. Ia panik. Dan benar saja, laptop 15,6 incinya raib.
“Aku langsung nangis. Aku lapor ke kernet, nanya soal CCTV. Tapi katanya IT belum masuk. Sorenya dikabarin kalau CCTV-nya enggak merekam. Besoknya, katanya screennya kebakar,” jelasnya, menahan tangis.
Video yang menunjukkan Tabita menangis di dalam bus kemudian beredar luas di media sosial, memicu simpati warganet dan kritik terhadap sistem keamanan bus antarkota.
Laporan ke Polisi, Tapi Belum Ada Titik Terang
Usai kejadian, Tabita melapor ke pihak Rosalia Indah (Rosin) dan juga mendatangi Polres Malang. Namun hingga kini, belum ada hasil dari proses pelaporan tersebut.
“Hari ini saya juga sudah ketemu Rosin. Mereka bantu saya ke Polres, tapi memang hari ini belum ada hasil,” katanya lirih.
Kini Tabita hanya berharap laptopnya ditemukan — atau setidaknya file skripsinya bisa kembali. Sebab kehilangan ini tidak hanya menyangkut barang fisik, tapi juga hasil kerja keras dan mimpi kelulusan.(CC-01)