PANDUGA.ID, BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan Polres Bangkalan bergerak cepat menanggapi laporan bahwa 80,4 persen motor hasil curian di Surabaya terindikasi dibawa ke Pulau Madura.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan razia intensif sejak April hingga Mei 2025, yang berhasil mengamankan 40 unit motor bodong tanpa surat-surat resmi. Salah satu motor bahkan telah dikembalikan kepada pemiliknya di Surabaya setelah diketahui merupakan hasil curanmor dari wilayah hukum Polsek Sukolilo.
“Razia awal April-Mei sudah ada beberapa kendaraan yang diamankan. Satu kendaraan sudah diambil pemiliknya hasil curanmor TKP Polsek Sukolilo Polrestabes Surabaya,” ujar Hendro, Rabu (4/6/2025).
Selain itu, sepanjang 2025, Polres Bangkalan mengungkap 30 Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pencurian motor dengan menetapkan 27 tersangka pelaku utama dan 6 penadah. Penadah tersebut berasal dari jaringan yang saling terhubung maupun yang berdiri sendiri.
Baca: Pencurian Toko Emas di Semarang Modus Gendam, Pelaku Diduga WNA
Kebiasaan Beli Motor Bodong di Madura Diakui Pemkab
Wakil Bupati Bangkalan, Fauzan Ja’far, mengakui bahwa membeli motor bodong sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Madura, khususnya di pedesaan. Alasan utamanya adalah keterbatasan ekonomi dan jauhnya jarak antara rumah dengan tempat aktivitas seperti sekolah dan sawah.
“Iya memang banyak kebiasaan secara hukum tidak boleh, tapi jarak antara rumah dengan sawah agak jauh,” kata Fauzan dalam acara Forum Group Discussion Wawasan Series Suara Surabaya.
Ia menyebut, harga motor resmi yang mahal menjadi faktor lain warga nekat menggunakan kendaraan tanpa surat. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung langkah penegakan hukum Polres Bangkalan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
“Kemarin razianya sampai pelosok desa. Banyak yang komplain ke saya juga masyarakat tidak berani ke luar, ke sawah, main, aktivitas terganggu,” ungkap Fauzan.
Baca: Kronologi Pencurian Avtur Bandara Kualanamu, Tiga Pelaku Ditangkap
Surabaya Soroti Madura sebagai Tujuan Utama Motor Curian
Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengungkap bahwa dari hasil interogasi para pelaku pencurian motor, Pulau Madura menjadi destinasi utama untuk membawa kabur hasil curian. Data tersebut dikumpulkan sejak awal tahun 2025.
“Dari hasil pelaku yang kami tangkap kami lakukan screening tujuannya ke mana saja, itu data yang kami dapat (80,4 persen),” kata Luthfie.(CC-01)