PANDUGA.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ikut campur dalam proses penjaringan calon ketua umum PPP menjelang Muktamar partai yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus atau September 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pernyataan tersebut disampaikan Rommy—sapaan akrabnya—untuk merespons isu yang berkembang di publik terkait kemunculan nama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam bursa calon ketua umum PPP.
“Apakah Pak Jokowi cawe-cawe soal nama Pak Amran? Sama sekali tidak,” ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
Baca: Empat Nama Kandidat Ketua Umum PPP Muncul, Siapa yang Akan Memimpin?
Pandangan Jokowi Diminta, Bukan Intervensi
Rommy mengakui bahwa dirinya memang meminta pandangan pribadi Jokowi, bukan sebagai bentuk intervensi politik, melainkan sebagai masukan dari seorang mantan atasan terhadap nama Amran, yang sebelumnya pernah menjabat Menteri Pertanian di kabinet Jokowi.
“Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” tambah Rommy.
Baca: Dugaan Pungli PPPK Capai Rp 1,4 Miliar, BKPPD Grobogan Membantah
8 Kandidat Calon Ketum, Ada Internal dan Eksternal
Rommy menegaskan bahwa proses penjaringan calon ketua umum PPP dilakukan secara terbuka dan demokratis. Hingga pertengahan Mei 2025, setidaknya 8 nama telah muncul, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai.
Nama-nama tersebut adalah:
-
Internal PPP:
-
Sandiaga Uno
-
Sekjen Arwani Thomafi
-
Gus Yasin (Wakil Gubernur Jateng)
-
-
Eksternal:
-
Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
-
Dudung Abdurrahman (eks KSAD)
-
Amran Sulaiman (Mentan)
-
Marzuki Ali
-
Agus Suparmanto
-
Rommy mengungkapkan bahwa seluruh nama tersebut muncul dari hasil pemikiran dan diskusi internal partai.
“Bahkan Mas Anies Baswedan pun saya pernah bujuk untuk bersedia masuk dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024 lalu,” ungkap Rommy. “Nama itu semuanya murni pemikiran saya, kecuali Pak Agus Suparmanto yang didorong oleh Gus Yasin.”
Baca: Isu Eskalator di Candi Borobudur: Gubernur Jateng Tegaskan Itu Wewenang Pusat
PPP Fokus Rebut Kursi di Senayan
Lebih jauh, Rommy menegaskan bahwa arah utama dari penjaringan calon ketua umum adalah mencari figur terbaik yang mampu membawa PPP kembali ke Senayan. Dalam prosesnya, ia juga mengaku beberapa kali berdiskusi dengan Jokowi untuk meminta masukan terkait strategi yang tepat.
“Beliau beberapa kali saya mintai pandangan, bagaimana cara paling efektif mengembalikan PPP ke Senayan,” jelas Rommy.(CC-01)






Discussion about this post