PANDUGA.ID, SLEMAN — Seorang advokat dan pengamat sosial, Komardin, resmi melayangkan gugatan perdata terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM) ke Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta. Gugatan ini berkaitan dengan keabsahan ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.
Daftar Pihak yang Digugat
Dalam gugatannya, Komardin tidak hanya menyasar institusi UGM secara umum, tetapi juga menyertakan sejumlah pejabat kampus, antara lain:
-
Rektor UGM
-
Empat Wakil Rektor
-
Dekan Fakultas Kehutanan
-
Kepala Perpustakaan UGM
-
Dosen pembimbing skripsi Joko Widodo
Gugatan tersebut didasarkan pada dugaan perbuatan melawan hukum (PMH) yang menurut Komardin berkaitan dengan proses legalisasi dan pengesahan ijazah Presiden Jokowi.
Latar Belakang Gugatan
Komardin menyebut bahwa gugatan ini dilakukan dalam rangka menuntut transparansi akademik, khususnya karena ijazah dari tokoh publik seperti Presiden Jokowi dianggap memiliki implikasi besar terhadap kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan tinggi.
“Gugatan ini bukan serangan personal, tapi bagian dari kontrol sosial terhadap dunia pendidikan tinggi dan penyelenggara negara,” ujar Komardin dalam pernyataannya.
Respons UGM dan Status Hukum
Hingga saat ini, pihak UGM belum memberikan tanggapan resmi atas gugatan tersebut. Belum diketahui pula apakah sidang perdana telah dijadwalkan oleh Pengadilan Negeri Sleman.
Sementara itu, isu mengenai keaslian ijazah Presiden Jokowi sudah beberapa kali mencuat di ruang publik. Namun sebelumnya, pihak UGM sudah pernah menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo adalah alumni sah Fakultas Kehutanan dan lulus pada tahun 1985.(CC-01)