PANDUGA.ID, JAKARTA – Sorotan publik terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus berlanjut, terutama setelah munculnya keinginan sejumlah pensiunan jenderal TNI untuk mendesak pergantian dirinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebagian kalangan menilai sikap tersebut wajar, mengingat Gibran dianggap kurang mumpuni untuk memimpin, serta terpilih melalui proses yang penuh kontroversi dengan nuansa nepotisme.
Di tengah kontroversi ini, pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto perlahan mulai mengecilkan peran Gibran dalam pemerintahan. Menurut Ray, ini bisa menjadi “pembunuhan karier politik” bagi Gibran, meski usianya masih tergolong muda.
Ray mengungkapkan empat indikasi utama:
Empat Tanda Mengecilnya Peran Gibran
-
Program Lapor Mas Wapres Tidak Jelas
Ray menilai program Lapor Mas Wapres yang digagas Gibran kini tak lagi terdengar gaungnya.“Program Lapor Mas Wapres tidak jelas,” ujar Ray.
-
Tidak Dikirim ke Pemakaman Paus Fransiskus
Lazimnya, jika Presiden berhalangan, Wakil Presiden yang mewakili negara dalam agenda internasional. Namun, untuk pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Gibran tidak diutus.“Ini bagian dari upaya Pak Prabowo meminimalisasi peran Gibran,” tambahnya.
-
Tidak Lagi Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis
Gibran sebelumnya cukup aktif mengawal program Makan Bergizi Gratis. Namun kini, keterlibatannya tampak menghilang. -
Belum Ditunjuk Memimpin Wilayah Aglomerasi Jabodetabek
Sampai saat ini, Gibran juga belum mendapatkan mandat untuk memimpin atau mengoordinasi wilayah aglomerasi Jabodetabek, sebuah posisi strategis yang biasanya diberikan kepada pejabat tinggi.
Ray juga mencatat bahwa meski Prabowo mengurangi peran Gibran, tetap ada upaya menjaga eksistensi sang Wapres di mata publik, seperti melalui produksi video di YouTube.
“Tujuannya menjaga popularitas Gibran tetap stabil meskipun minim peran di pemerintahan,” tutup Ray.(CC-01)