PANDUGA.ID, TULUNGAGUNG – Tujuh anak yang diduga menerbangkan balon udara berisi petasan hingga meledak dan merusak rumah warga di Dusun Bacang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Tulungagung, telah diamankan oleh pihak kepolisian. Setelah melalui mediasi, kesepakatan ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan telah dicapai antara orang tua para terduga pelaku dan korban pada Kamis (3/4/2025).
Kapolsek Bandung, AKP Anwari, mengatakan bahwa ketujuh anak tersebut datang ke Polsek Bandung pada Rabu (2/4/2025) sore, didampingi oleh orang tua mereka. Dua anak lainnya yang juga diduga terlibat masih belum menyerahkan diri.
Kronologi Ledakan Balon Udara
Berdasarkan hasil penyelidikan, insiden ini bermula pada Rabu (2/4/2025) pagi, ketika sembilan anak menerbangkan balon udara berisi petasan dari wilayah Desa Ngadisoko, Kecamatan Durenan, Trenggalek.
Balon udara tersebut akhirnya jatuh dan meledak di rumah seorang warga bernama Turmudi. Akibat ledakan tersebut:
-
Atap teras rumah Turmudi rusak dan kaca utama pecah
-
Sebuah mobil milik Mujadi, seorang pemudik asal Bali, mengalami kerusakan parah di sisi kiri
Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan beberapa barang bukti, seperti:
-
Dua petasan berdiameter 10 cm yang belum meledak
-
Sejumlah petasan kecil
-
Botol bekas wadah minyak tanah
-
Tali pengikat petasan
Kapolsek Bandung menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah Desa Ngadisoko untuk mengamankan para pelaku.
Kesepakatan Ganti Rugi dan Penyelidikan Lanjutan
Dalam mediasi yang dilakukan antara pihak korban dan keluarga para terduga pelaku, telah disepakati bahwa kerusakan akibat ledakan akan ditanggung oleh para pelaku.
“Pihak korban sudah menerima tawaran ganti rugi dari para terduga pelaku. Jadi sudah terjadi kesepakatan di kedua pihak,” jelas AKP Anwari.
Namun, meskipun ganti rugi telah disepakati, kasus ini tetap dalam penyelidikan oleh Satreskrim Polres Tulungagung. Polisi juga akan menyelidiki terkait peredaran bubuk mesiu yang digunakan untuk membuat petasan dalam balon udara tersebut.
Diketahui bahwa aksi penerbangan balon udara ini dilakukan untuk menyemarakkan perayaan Lebaran, namun berakhir dengan insiden yang merugikan warga.(CC-01)