Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Daerah

Kronologi Kematian Pasien Rehabilitasi Yusuf Rafli Aliansyah di Ponpes At Tauhid Semarang, Dikeroyok 12 Orang

CC-01 by CC-01
4 Maret 2025
in Daerah
0
Pondok pesantren rehabilitasi narkoba At-Tauhid Semarang (dok. istimewa)

Pondok pesantren rehabilitasi narkoba At-Tauhid Semarang (dok. istimewa)

0
SHARES
233
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, SEMARANG – Seorang pemuda berusia 25 tahun, Yusuf Rafli Aliansyah, ditemukan meninggal dunia di Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro, Kota Semarang, pada Senin (3/3/2025) dini hari. Korban diduga mengalami kekerasan sebelum dinyatakan meninggal. Kejadian ini berawal ketika korban, yang sebelumnya diketahui mengalami gangguan jiwa dan depresi, akan menjalani rehabilitasi di Pondok Pesantren (Ponpes) At Tauhid, Jalan Gayamsari Selatan II No. 41A, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan saksi, pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 20.00 WIB, keluarga korban menghubungi pengasuh Ponpes At Tauhid untuk meminta bantuan menjemput Yusuf. Korban yang sebelumnya pernah menjalani rehabilitasi di Panti Rehab Narkoba Lido, direncanakan akan kembali menjalani rehabilitasi di ponpes tersebut.

Pengasuh ponpes kemudian memerintahkan empat orang penghuni dan karyawan ponpes untuk menjemput Yusuf di rumahnya di Perumahan Permata Jenarsari Blok D1 No. 129, Kelurahan Jenarsari, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Saat dijemput, Yusuf dikabarkan memberontak, sehingga terpaksa diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil Mazda warna putih dengan nomor polisi B-1640-SRW.

Dalam perjalanan menuju ponpes, Yusuf kembali melawan, dan diduga terjadi kekerasan terhadapnya. Sesampainya di Ponpes At Tauhid, korban ditempatkan di kamar nomor 3. Namun, penghuni ponpes lainnya kembali melakukan kekerasan terhadap Yusuf, yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri dan mengalami luka-luka di tubuhnya.

Menyadari kondisi Yusuf yang semakin memburuk, pengurus Ponpes At Tauhid segera membawanya ke Rumah Sakit K.R.M.T Wongsonegoro untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, dokter jaga IGD menyatakan bahwa Yusuf telah meninggal dunia.

Penyidikan dan Olah TKP

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Darma Sena, saat dimintai konfirmasi membenarkan informasi tersebut. Pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah mendapatkan laporan.

“Iya betul, sudah kita proses,” kata Andika saat dihubungi wartawan lewat telepon, Selasa (4/3).

Andika tak memerinci soal pondok rehabilitasi tempat korban dianiaya.

“Ini Yayasan Rehabilitasi,” jawab Andika saat ditanya terkait nama Yayasan Rehabilitasi At Tauhid.

Andika menjelaskan ada 12 orang yang diamankan dalam peristiwa itu. Meski begitu, dia belum menjelaskan peran masing-masing orang yang kini sudah berstatus tersangka itu.

“Sudah diamankan, kita proses. Ada 12 orang,” tutup Andika.

Setelah menerima laporan, tim Inafis Polrestabes Semarang segera mendatangi rumah sakit untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Beberapa saksi, termasuk Kuncoro Adiputro (35 tahun) dan Singgih Yonkki Nugroho (34 tahun), dibawa ke Unit Resmob Polrestabes Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kuncoro Adiputro, yang bertindak sebagai penjemput korban, dan Singgih Yonkki Nugroho, salah seorang penghuni ponpes, memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. Saat ini, penyidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian Yusuf Rafli Aliansyah serta identifikasi pelaku kekerasan yang diduga terlibat.

Respons Keluarga dan Masyarakat

Keluarga korban menyatakan shock atas kejadian ini. Mereka mengaku hanya berniat memberikan perawatan terbaik bagi Yusuf, yang sebelumnya telah menjalani rehabilitasi akibat gangguan jiwa dan depresi. Masyarakat sekitar juga menyayangkan insiden ini dan meminta pihak berwajib untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.

Ponpes At Tauhid sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Namun, pihak kepolisian telah memastikan akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Yusuf Rafli Aliansyah.(CC-01)

Tags: Berita SemarangDepresi dan Gangguan JiwaHukum dan KeadilanInafis PolrestabesKasus Kekerasan 2025Kasus SemarangKekerasan di PonpesKekerasan Mengakibatkan MeninggalKronologi KematianOlah TKPpolrestabes semarangPonpes At TauhidRehab NarkobaRehabilitasiRS WongsonegoroYusuf Rafli Aliansyah
Previous Post

Buruh PT Sritex Dijanjikan Bisa Bekerja Kembali dalam Dua Minggu, Menaker Pastikan Hak-Hak Terpenuhi

Next Post

Jaksa Agung ST Burhanuddin Tegas Larang Jajarannya Bermain Proyek, Ancaman Sanksi Hingga Pencopotan Jabatan

Related Posts

Wali Kota Semarang, Heverarita Gunaryati Rahayu atau Mbak Ita dijemput paksa KPK di kasus korupsi Pemkot Semarang (dok. istimewa)
Daerah

Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita Ungkap Dugaan Commitment Fee 13 Persen Proyek PL di Semarang

14 Mei 2025
Mobil Ayla menyebabkan tabrakan di Semarang hingga menyebabkan korban tewas (dok. istimewa)
Daerah

Polisi Buru Pengemudi Ayla Putih yang Tabrak Wanita hingga Tewas di Semarang

14 Mei 2025
Ribuan ikan di tambak mati akibat keracunan limbah di Semarang (dok. istimewa)
Daerah

Pencemaran Limbah Minyak di Semarang, 9 Tambak Ikan di Terboyo Kulon Lumpuh Total

13 Mei 2025
Ilustrasi tawuran (dok. istimewa)
Daerah

Viral Tawuran Bocil di Semarang Usai Main Layangan, Polisi Lakukan Penyelidikan

12 Mei 2025
Next Post
Jaksa Agung ST Burhanuddin (dok. istimewa)

Jaksa Agung ST Burhanuddin Tegas Larang Jajarannya Bermain Proyek, Ancaman Sanksi Hingga Pencopotan Jabatan

Jadwal Sholat

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Rudianto Lallo: Pelibatan TNI di Kejari-Kejati Bisa Picu Persepsi Buruk Hubungan Kejaksaan dan Polri
  • GRIB Jaya Tabanan Resmi Dibubarkan, Gubernur Bali Tegaskan Tolak Ormas yang Mengganggu Ketertiban
  • Segini Bayaran Serda Satria Arta Kumbara Mantan Marinir TNI AL yang Kini Jadi Tentara Rusia
  • Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita Ungkap Dugaan Commitment Fee 13 Persen Proyek PL di Semarang
  • Polisi Buru Pengemudi Ayla Putih yang Tabrak Wanita hingga Tewas di Semarang

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved