PANDUGA.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) kembali diterpa kasus korupsi. Perusahaan BUMN ini berulang kali tersandung skandal yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Berikut sejumlah kasus korupsi besar yang pernah mengguncang Pertamina:
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!1. Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah dan Produk Kilang (2018–2023) – Rp 193,7 Triliun
Kasus terbaru ini diungkap Kejaksaan Agung, dengan dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina.
- Beberapa petinggi yang terjerat kasus ini antara lain Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dan sejumlah pejabat lainnya.
- Modusnya adalah pembelian Pertalite yang kemudian dioplos (blending) di depo menjadi Pertamax, tetapi dibeli dengan harga Pertamax.
- Kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 193,7 triliun.
2. Korupsi Pengadaan LNG (2011–2014) – Rp 2,1 Triliun
Kasus ini melibatkan mantan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, yang membeli Liquefied Natural Gas (LNG) secara sepihak tanpa kajian komprehensif. Akibatnya, terjadi kelebihan suplai LNG yang merugikan negara Rp 2,1 triliun.
- Karen awalnya divonis 9 tahun penjara, namun Mahkamah Agung memperberat hukumannya menjadi 13 tahun.
3. Suap Perdagangan Minyak Mentah di PES (2019) – Rp 40,75 Miliar
KPK mengungkap suap dalam perdagangan minyak mentah di Pertamina Energy Services (PES), yang melibatkan Bambang Irianto, Managing Director PES periode 2009-2013.
- Ia menerima suap 2,9 juta dolar AS (Rp 40,75 miliar) dari pihak swasta dalam bisnis migas PES.
- Kasus ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo pada 2019.
4. Korupsi Pengelolaan Dana Pensiun (2013–2015) – Rp 599 Miliar
Kasus ini menjerat Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina, Muhammad Helmi Kamal Lubis, dan pengusaha Edward Seky Soeryadjaya.
- Modusnya adalah memanipulasi pembelian saham PT Sugih Energy Tbk (SUGI) senilai Rp 601 miliar, yang ternyata merugikan negara Rp 599 miliar.
5. Korupsi Investasi Blok BMG Australia (2009) – Rp 568 Miliar
Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), mengakuisisi 10% saham di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia dengan nilai Rp 568 miliar.
- Namun, produksi minyak di blok ini jauh di bawah ekspektasi (hanya 252 barrel per hari dari target 812 barrel).
- Pada 2010, blok ini akhirnya ditutup karena dianggap tidak ekonomis, sehingga negara mengalami kerugian besar.
6. Korupsi Digitalisasi SPBU (2018–2023)
Kasus terbaru yang sedang diusut KPK ini terkait digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
- KPK telah menetapkan tersangka, namun belum mengungkap identitasnya.
- Dugaan korupsi ini mencuat setelah pemeriksaan saksi pada Januari 2025 di Gedung Merah Putih KPK.(CC-01)