PANDUGA.ID, SEMARANG – Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang sejak malam tadi menyebabkan dua sekolah mengalami kerusakan. Salah satunya adalah SMK Negeri 9 Semarang, di mana atap kelas ambrol saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Kejadian ini mengakibatkan dua siswa terluka dan sejumlah siswa lainnya terpaksa menunggu jemputan di depan sekolah.
Kronologi Kejadian di SMKN 9 Semarang
Menurut Arif Ediyanto, Kepala SMKN 9 Semarang, insiden terjadi sekitar pukul 08.05 WIB di salah satu kelas lantai 2. Atap eternit kelas tersebut ambrol dan menimpa meja-meja sekolah.
“Karena mungkin cuaca ekstrem, pada pukul 08.05 WIB pagi tadi ada ruangan kami yang mengalami insiden, yaitu ambrol pas pelaksanaannya itu ada jam KBM,” ujar Arif, Kamis (30/1/2025).
Sebanyak 36 siswa yang berada di dalam kelas sempat kaget. Meskipun sebagian besar siswa dalam keadaan baik, dua siswa terkena material yang jatuh dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Roemani untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Hasil rontgen sudah keluar, dan alhamdulillah baik-baik saja. Mungkin hanya syok saja, tapi secara fisik atau kesehatan tidak ada masalah,” tambah Arif.
Pembelajaran Jarak Jauh Diterapkan
Menyikapi kejadian ini, pihak sekolah memutuskan untuk menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sementara waktu. Beberapa siswa juga telah meminta izin tidak masuk sekolah karena kondisi hujan dan banjir di sekitar rumah mereka.
“Karena cuaca ekstrem, kami minta izin kepada Dinas Pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 untuk sementara kami PJJ-kan,” jelas Arif.
Pihak sekolah juga akan memantau kondisi cuaca. Jika cuaca masih ekstrem, mereka akan mengajukan izin kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk melanjutkan PJJ.
SMAN 6 Semarang Juga Terdampak
Selain SMKN 9 Semarang, SMAN 6 Semarang juga mengalami kerusakan atap akibat hujan lebat. Namun, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berlangsung normal.
Menurut Andang Fitriadi, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, pihaknya telah memantau kondisi kedua sekolah.
“Untuk SMKN 9 Semarang dilakukan pembelajaran secara daring, sedangkan SMAN 6 Semarang tetap masuk dan KBM berlangsung normal,” kata Andang melalui pesan singkat.
Upaya Perbaikan
Pihak SMKN 9 Semarang telah mengajukan bantuan untuk perbaikan atap yang ambrol. Arif menjelaskan bahwa atap tersebut sebenarnya dalam kondisi baik, tetapi mungkin karena usia dan cuaca ekstrem akhirnya ambrol.
“Kalau untuk atap atau plafon sebenarnya selama ini baik-baik saja, mungkin karena kondisi yang sudah lama dan beberapa hari ini kan hujan, tapi secara fisik sebenarnya baik-baik saja,” jelasnya.(CC-01)