Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Viral

Kisah Penjual Soto Daging Manusia Bikin Gempar Publik 2013, Begini Ceritanya

CC-01 by CC-01
29 Januari 2025
in Viral
0
Banget Situmorang, penjual soto daging manusia (dok. istimewa)

Banget Situmorang, penjual soto daging manusia (dok. istimewa)

0
SHARES
295
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, JAKARTA – Pada tahun 2023, publik dikejutkan oleh kisah mengerikan dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Seorang penjual soto bernama Benget Situmorang diketahui menggunakan daging manusia dalam hidangan sotonya. Kasus ini menjadi salah satu peristiwa kriminal paling mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Soto dikenal sebagai makanan yang lezat dan menggugah selera, terutama saat disantap dalam cuaca dingin. Namun, bagaimana jika soto yang Anda makan ternyata berasal dari daging manusia? Kisah nyata ini mengingatkan kita pada film horor, tetapi faktanya benar-benar terjadi dan mengguncang masyarakat.

Awal Mula Benget Situmorang Berjualan Soto

Benget Situmorang adalah perantau asal Desa Ambarita, Samosir, Sumatera Utara, yang mencoba mengadu nasib di Jakarta. Awalnya, ia bekerja sebagai sopir bus Kopaja, hingga akhirnya bertemu dengan seorang wanita bernama Roini yang bekerja di Terminal Kampung Rambutan. Keduanya menikah pada tahun 2000, tetapi rumah tangga mereka penuh dengan kekerasan dan konflik, hingga akhirnya mereka diusir dari tempat tinggal oleh warga sekitar.

Benget kemudian menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Darna Sri Astuti. Tanpa mengakui status pernikahannya dengan Roini, Benget menikahi Astuti pada tahun 2011 setelah menceraikan Roini. Setelah menikah, ia beralih profesi menjadi pedagang soto Lamongan di belakang Terminal Kampung Rambutan. Kedainya ramai dikunjungi pelanggan karena selain menjual soto, ia juga menyediakan minuman keras.

Perselingkuhan dan Rencana Pembunuhan

Meskipun telah menikah dengan Astuti, Benget tidak meninggalkan kebiasaan buruknya. Ia mulai menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Tini, yang sudah memiliki suami dan anak. Untuk lebih dekat dengan Tini, Benget mempekerjakannya di kedai sotonya. Perselingkuhan ini akhirnya diketahui oleh Astuti, yang kemudian memicu konflik besar dalam rumah tangga mereka.

Astuti yang marah dan kecewa sering kali mendapat perlakuan kasar dari Benget. Akhirnya, Benget dan Tini merencanakan pembunuhan terhadap Astuti agar mereka bisa bebas menjalin hubungan tanpa gangguan.

Pembunuhan dan Mutilasi Astuti

Pada 1 Maret 2013, Benget memberi Astuti minuman keras hingga tidak sadarkan diri. Saat Astuti dalam keadaan lemah, Benget melakukan kekerasan terhadapnya. Astuti mencoba melawan, tetapi Benget semakin brutal hingga akhirnya ia meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.

Setelah memastikan Astuti tewas, Benget memutilasi tubuhnya dan menyimpan potongan tubuh tersebut dalam plastik di dalam kulkas kedainya. Tidak hanya itu, Benget dan Tini membuang beberapa bagian tubuh Astuti di sepanjang jalan tol Cikampek. Lebih mengerikan lagi, daging Astuti dijadikan bahan dalam soto yang mereka jual tanpa memberi tahu pelanggan bahwa itu adalah daging manusia.

Terbongkarnya Kejahatan Benget Situmorang

Kejahatan ini terbongkar setelah seorang saksi mata melaporkan aktivitas mencurigakan dari sebuah angkot merah yang terlihat membuang beberapa kantong plastik di berbagai tempat. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan potongan tubuh manusia dalam kantong tersebut dan segera mengusut kasus ini lebih dalam.

Setelah serangkaian penyelidikan, Benget dan Tini akhirnya ditangkap. Dalam interogasi, Benget mengakui semua perbuatannya, termasuk menjual soto dengan daging manusia kepada para pelanggannya. Pengakuan ini membuat publik terkejut dan semakin memperburuk citra kedai sotonya.

Hukuman bagi Pelaku

Benget Situmorang dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan berencana terhadap Astuti. Sementara itu, Tini divonis 14 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kejahatan tersebut. Namun, sebelum hukuman mati dilaksanakan, pada 3 November 2013, Benget meninggal dunia akibat penyakit tuberkulosis (TBC) akut saat menjalani persidangan.

Pelajaran dari Kasus Ini

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan menjauhi tindakan kekerasan. Kejahatan yang dilakukan oleh Benget Situmorang tidak hanya mencoreng nilai moral, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat yang pernah menjadi pelanggan kedainya.(CC-01)

Tags: banget situmorangkampung rambutanmutilasipembunuhan sadissoto daging manusia
Previous Post

AKBP Bintoro dan 3 Polisi Lain Pemeras Anak Bos Prodia Rp 20 M, Diperiksa Polda Metro Jaya

Next Post

Bocah 10 Tahun di Nias Dianiaya Keluarga hingga Cacat Permanen, Tante Korban Jadi Tersangka

Related Posts

Bakso Remaja di Solo dinyatakan halal oleh Walikota. (dok. istimewa)
Viral

Viral Bakso Remaja Gading Disebut Nonhalal, Wali Kota Solo Minta Maaf dan Tegaskan Hasil Uji Negatif Babi

5 November 2025
ODGJ curi motor di Pemalang (dok. istimewa)
Viral

Pria Diduga ODGJ Bawa Kabur Motor Warga di Pemalang, Ditangkap Usai Dikejar Warga

5 November 2025
Universitas Sriwijaya (Unsri) periksa 15 mahasiswa senior Prodi Teknologi Pertanian dalam kasus perploncoan mahasiswa baru. (dok. istimewa)
Viral

Unsri Periksa 15 Mahasiswa Senior dalam Kasus Perploncoan Cium Teman, Himateta Dibekukan

24 September 2025
Ilustrasi gadai ponsel dengan syarat disetubuhi di Semarang (dok. istimewa)
Viral

Viral Video “Gadai Syarat Disetubuhi” di Semarang, Begini Penjelasan Polisi

18 September 2025
Next Post
Kapolres Nisel AKBP Ferry Mulyana saat menjenguk bocah perempuan korban penganiayaan. (Dok. Polres Nisel)

Bocah 10 Tahun di Nias Dianiaya Keluarga hingga Cacat Permanen, Tante Korban Jadi Tersangka

Discussion about this post

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Buron Interpol Kasus 2 Ton Sabu Rp 5 Triliun, Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja
  • Kebakaran Gudang Pabrik Dua Kelinci di Pati, Api Padam Pukul 03.00 WIB
  • Novita Istri Mantan Pangdam IV Diponegoro Akui Keluarganya Terima Uang Korupsi BUMD Cilacap Demi Hindari PPATK
  • Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Ambil Alih Kepemimpinan PBNU, Muktamar Segera Digelar
  • Advokat Aris Munadi Asal Banyumas Hilang Kontak Sepekan, Mobil Ditemukan di Kebumen

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved