Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Polisi Diduga Aniaya Anak di Kota Padang Hingga Tewas, LBH: Kami Minta Investigasi

CC-02 by CC-02
23 Juni 2024
in Nasional
0
Afif Maulana, seorang bocah di Padang tewas dianiaya polisi (dok. istimewa)
0
SHARES
2
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, JAKARTA – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga tewasnya Afif Maulana (AM), seorang anak berusia 13 tahun, disebabkan oleh penyiksaan yang dilakukan oleh polisi yang sedang berpatroli. 

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Afif ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada 9 Juni 2024. 

Direktur LBH Padang, Indira Suryani, menyatakan bahwa dugaan ini berdasarkan kesaksian seorang teman korban yang berinisial A, yang pada malam kejadian berboncengan dengan AM di lokasi tersebut.

Menurut kesaksian A, pada malam kejadian, ia dan AM sedang mengendarai sepeda motor ketika dihampiri oleh polisi yang berpatroli. 

Tiba-tiba, polisi menendang motor mereka, menyebabkan AM terlempar ke pinggir jalan. 

A kemudian diamankan ke Polsek Kuranji, sementara AM dikerumuni oleh polisi. 

Afif ditemukan meninggal pada hari itu sekitar pukul 11.55 WIB, dengan luka lebam dan berdarah di tubuh serta kepala.

Selain kasus AM, LBH Padang juga menemukan bahwa ada tujuh korban lain yang diduga mengalami penyiksaan oleh polisi, lima di antaranya masih di bawah umur. 

Temuan ini menambah kekhawatiran terkait tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum terhadap anak-anak dan remaja.

Indira Suryani menegaskan pentingnya penanganan serius terhadap kasus ini.

“Kami mendesak pihak berwenang untuk melakukan investigasi yang transparan dan adil. Hak-hak anak harus dilindungi dan keadilan bagi korban harus ditegakkan,” ujar Indira, Jumat (21/6/2024).

Ayah AM telah melaporkan kematian anaknya ke Polresta Padang, yang saat ini sedang mendalami kasus tersebut. 

Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Dwi Sulistyawan, menyatakan bahwa jenazah AM telah diotopsi pada 10 Juni 2024 di RS Bhayangkara Padang. 

Polisi juga sudah meminta keterangan dari tiga orang saksi terkait kejadian ini.

“Polresta Padang sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kematian AM. Kami berkomitmen untuk menindak tegas jika terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kami,” kata Kombes Dwi Sulistyawan.

Kasus kematian Afif Maulana dan dugaan penyiksaan oleh polisi ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap warga sipil, khususnya anak-anak. 

LBH Padang bersama keluarga korban menyerukan keadilan dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan. 

Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang dan hak-hak setiap warga, terutama anak-anak, dapat dilindungi dengan baik.

Masyarakat juga menantikan hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam kasus ini. 

Penegakan hukum yang adil diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.(CC-01)

Tags: afif maulanalbhpadangpenganiayaanpolisi
Previous Post

Nana Sudjana Minta Warga Stop Beri Stigma Negatif ke Sukolilo Pati

Next Post

Layanan Imigrasi Tersendat, Pusat Data Nasional Kominfo Alami Gangguan Selama Beberapa Hari

Related Posts

Ilustrasi pembunuhan (dok. Istimewa)
Breaking News

Karyawati Minimarket Tewas di Sungai Citarum, Pelaku Ternyata Atasan Sendiri

9 Oktober 2025
SPPG di Purworejo diperiksa polisi buntut keracunan 127 siswa. (dok. Kompas.com)
Breaking News

127 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Polisi Lakukan Olah TKP

3 Oktober 2025
Wakil Bupati Semarang Nur Arifah saat meresmikan SPPG Happy Berkah Bersaudara yang sebabkan keracunan siswa SDN Ungaran 01. (dok. istimewa)
Nasional

Profil SPPG Happy Berkah Bersaudara Penyebab 23 Siswa SDN Ungaran 01 Keracunan MBG

1 Oktober 2025
Puluhan siswa SDN Ungaran 01 keracunan makan bergizi gratis (dok. istimewa)
Breaking News

Berikut Nama-nama Korban Keracunan MBG di SDN Ungaran 01 Kabupaten Semarang

1 Oktober 2025
Next Post
Ilustrasi Pusat Data Nasional Kominfo (dok. istimewa)

Layanan Imigrasi Tersendat, Pusat Data Nasional Kominfo Alami Gangguan Selama Beberapa Hari

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Kasus Keracunan MBG di Klaten Bertambah, 49 Siswa Jalani Perawatan
  • Duduk Perkara Ari Setiawan Blokir Jalan Umum di Perumahan Sinar Waluyo Semarang
  • 200 Tentara Amerika Serikat Dikerahkan ke Israel untuk Awasi Gencatan Senjata Gaza
  • Lima Siswa SMP di Tawangmangu Dirujuk ke RSUD Karanganyar Akibat Keracunan MBG
  • Karyawati Minimarket Tewas di Sungai Citarum, Pelaku Ternyata Atasan Sendiri

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved