PANDUGA.ID, TEHERAN – Menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Parlemen Iran secara resmi menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz, jalur penting pengiriman minyak dunia. Langkah ini dinilai sebagai sinyal perlawanan paling kuat Iran terhadap tekanan dan eskalasi militer dari Barat.
“Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” ujar Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, dalam siaran televisi Iran Press TV.
Apa Itu Selat Hormuz dan Mengapa Penting?
Selat Hormuz merupakan salah satu jalur laut tersibuk di dunia, mengalirkan hampir 25% dari pasokan minyak global. Perairan ini terletak di antara Iran, Oman, dan Uni Emirat Arab, serta menjadi jalur vital ekspor minyak dari negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Irak.
Konflik Iran-AS Kian Memanas
Keputusan Iran muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu pagi. Serangan ini merupakan lanjutan dari ketegangan militer antara Israel dan Iran sejak 13 Juni lalu, yang didukung secara terbuka oleh Amerika Serikat.
-
430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 orang terluka dalam serangan udara Israel.
-
Iran membalas dengan rudal ke wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 25 warga Israel.
Langkah Selanjutnya: Menunggu Persetujuan Dewan Keamanan Tertinggi
Penutupan Selat Hormuz masih menunggu persetujuan final dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, badan tertinggi keamanan negara yang dipimpin oleh perwakilan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Dampak Ekonomi Global: Harga Minyak Bisa Naik 5 Dolar AS per Barel
Sejumlah pakar energi dan keamanan memperingatkan bahwa langkah Iran ini akan menyebabkan:
-
Lonjakan harga minyak global hingga $5 per barel saat pasar buka.
-
Potensi gangguan distribusi energi global, terutama di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
-
Ancaman konflik bersenjata langsung antara Iran dan Armada Kelima Angkatan Laut AS yang bermarkas di Bahrain.
“Penutupan Selat Hormuz adalah senjata strategis Iran. Langkah ini bisa membuat ekonomi global terguncang dalam hitungan jam,” ujar analis energi dari Reuters.(CC-01)