PANDUGA.ID, SOLO — Ratusan sopir truk dari berbagai komunitas di Solo Raya menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) di Jalan Ring Road Solo, tepatnya di depan SPBU Plesungan. Aksi yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu menyebabkan jalur dari arah Solo ke Karanganyar tertutup total sepanjang hampir 800 meter.
Puluhan truk besar sengaja diparkir di badan jalan, lengkap dengan spanduk-spanduk protes bertuliskan:
-
“Nek ora oleh odol yawes tak ora gowo”
-
“Kami sopir bukan maung”
-
“Diam tertindas atau bangkit melawan”
Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap para sopir truk di Jawa Timur yang lebih dulu menyuarakan penolakan terhadap implementasi kebijakan Zero ODOL yang akan diberlakukan penuh pada tahun 2026.
Lalu Lintas Macet, Polisi Lakukan Pengalihan Arus
AKP Agista Ryan Mulyanto, Kasatlantas Polres Karanganyar, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan personel untuk mengurai kemacetan dan mengalihkan arus lalu lintas agar tetap terkendali.
“Kondisi lalu lintas masih terkendali. Kami sudah menurunkan personel untuk pengalihan arus supaya tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” jelas Ryan di lokasi aksi, Kamis (19/6/2025).
Sopir Truk Minta Pemerintah Tidak Tebang Pilih
Kos Sriyanto, perwakilan dari Paguyuban Manunggal Sopir (PMS) Solo, menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak kebijakan Zero ODOL secara mutlak. Namun, ia meminta agar penerapannya dilakukan secara adil dan tidak tebang pilih.
“Kalau diterapkan monggo, kami siap. Tapi jangan sampai menengah ke atas dibiarkan, yang kecil-kecil disikat habis,” ujarnya.
Kos juga menyayangkan pelaksanaan uji emisi dan pengawasan ODOL yang dinilainya tidak konsisten. Menurutnya, di lapangan masih banyak tindakan yang tidak sesuai dengan sosialisasi yang seharusnya belum masuk ke tahap penindakan.
“Kadang petugas di lapangan asal main tilang. Padahal ini baru sosialisasi, kok sudah langsung ditindak,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa banyak kendaraan sopir truk di Solo sudah sesuai standar pemerintah, namun tetap dipersulit dalam uji kelayakan, terutama terkait ukuran bak truk.(CC-01)