PANDUGA.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeledah rumah dan kantor taipan minyak Muhammad Riza Chalid pada Selasa (25/2/2025). Penggeledahan ini dilakukan terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak dan produksi kilang di lingkungan Pertamina yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dua lokasi yang menjadi sasaran penggeledahan:
– Kantor di Lantai 20 Plaza Asia, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat
– Rumah di Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Kejagung melakukan penggeledahan karena salah satu tersangka dalam kasus ini, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR), yang merupakan beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, adalah putra Riza Chalid.
“Kita harapkan dengan upaya tindakan penggeledahan ini akan makin membuat terang, membuka tabir tindak pidana ini, dan membuat makin terang dan jelas,” ujar Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2025).
Siapa Riza Chalid?
Muhammad Riza Chalid dikenal sebagai taipan minyak Indonesia yang pernah mengendalikan berbagai perusahaan besar di industri energi.
– Mengendalikan Petral (Pertamina Energy Trading Ltd), anak usaha PT Pertamina (Persero) yang menangani impor minyak.
– Pemilik Global Energy Resources, pemasok minyak terbesar ke Petral.
– Terlibat dalam skandal dugaan korupsi tender impor minyak Zatapi pada 2008.
Jejak Kontroversial Riza Chalid
1. Skandal “Papa Minta Saham” (2015)
Nama Riza Chalid mencuat dalam skandal politik besar yang dikenal sebagai “Papa Minta Saham”, yang melibatkan eks Ketua DPR Setya Novanto.
– Rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin (Presiden Direktur PT Freeport Indonesia) bocor ke publik.
– Ketiganya diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk meminta 20% saham Freeport Indonesia.
– Percakapan ini direkam secara diam-diam oleh Maroef Sjamsoeddin dan dijadikan bukti di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
– Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kala itu menyebut ada indikasi pemufakatan jahat dalam rekaman tersebut.
2. Dugaan Menghalangi Penyidikan Kasus Suap Lippo Group (2018)
Riza Chalid kembali terseret dalam kasus menghalangi penyidikan dugaan suap mantan petinggi Lippo Group Eddy Sindoro.
Peran Riza Chalid:
– Sekretaris Riza Chalid memerintahkan ground staff AirAsia untuk meloloskan petinggi Lippo Group di Bandara Soekarno-Hatta tanpa pemeriksaan imigrasi.
3. Dikaitkan dengan Anwar Ibrahim di Malaysia (2023)
Pada Agustus 2023, nama Riza Chalid kembali mencuat ketika ia dikabarkan bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Dugaan bisnis ilegal:
– Pertemuan tersebut memicu spekulasi bahwa Riza Chalid terlibat dalam bisnis tambang tanah jarang (Rare Earth Mineral/REE) di Kedah, Malaysia.
– Anwar Ibrahim langsung membantah tuduhan ini, mengklaim bahwa pertemuan tersebut hanya undangan dari Sultan Kedah, Sultan Sallehuddin Badlishah.(CC-01)