PANDUGA.ID, SOLO — Ada yang berbeda jelang Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan digelar di Kota Solo. Di sepanjang jalan menuju lokasi kongres, deretan bendera PSI tak lagi menampilkan simbol ikonik bunga mawar dan kepalan tangan. Sebagai gantinya, muncul siluet gajah berkepala merah dan tubuh hitam dengan tulisan “Partai Super Tbk.”
Perubahan visual ini sontak menyita perhatian. Gambar gajah berkepala merah itu tampak mencolok di atas latar putih. Tak ada embel-embel bunga atau tangan mengepal. Simpel, minimalis, tapi tetap terasa “berani”.
“Benar, itu dipasang oleh kader PSI Solo,” kata Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (15/7/2025). Namun ia menolak menjelaskan lebih jauh.
“Nanti akan diumumkan secara resmi pada saat kongres,” tambahnya.
Dari Mawar ke Gajah
Perubahan logo—jika memang resmi—menandai pergeseran identitas politik PSI. Dari partai dengan semangat progresif gaya sosialisme Eropa (bunga mawar) menuju simbolisme baru yang lebih “Indonesia” dalam maknanya: gajah.
Basnendar Herry Prilosadoso, praktisi Desain Komunikasi Visual dari ISI Solo, menyebut perubahan ini sebagai langkah berani sekaligus relevan.
“Logo barunya lebih sederhana, modern, dan mewakili identitas anak muda. Kalau memang PSI serius menggunakan logo ini, waktunya tepat, jauh sebelum pemilu 2029,” ujar Basnendar, Rabu (16/7/2025).
Makna di Balik Gajah
Gajah dalam banyak tradisi melambangkan kekuatan, pengetahuan, pelindung, dan kesetiaan. Di Nusantara, gajah adalah kendaraan raja-raja dan simbol kejayaan. Bahkan di India, gajah identik dengan Dewa Ganesha, dewa pengetahuan dan awal yang baik.
Basnendar juga mencermati bentuk dan warna:
-
Merah di kepala: tanda keberanian, semangat juang, mungkin juga keberpihakan pada rakyat.
-
Hitam di badan: simbol kekuatan, stabilitas, dan solidaritas.
“Kepala yang mengarah ke atas bisa dimaknai sebagai arah pandang visioner,” tambahnya.(CC-01)