PANDUGA.ID, BEIJING – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, China menggelar pertandingan sepak bola antar robot yang sepenuhnya dikendalikan oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Ajang bertajuk ROBO League ini berlangsung di Beijing pada Sabtu, 28 Juni 2025, dan menjadi uji coba perdana untuk World Humanoid Robot Sport Games 2025, kompetisi olahraga internasional khusus robot humanoid.
Dalam pertandingan tersebut, tim THU Robotics dari Tsinghua University berhasil mengalahkan Tim Mountain Sea dari China Agricultural University dengan skor akhir 5-3.
Robot Sepak Bola Tanpa Campur Tangan Manusia
Hal paling menarik dari ROBO League adalah seluruh robot pemain dikendalikan penuh oleh sistem AI secara otonom, tanpa intervensi manusia sedikit pun. Artinya, robot humanoid bermain secara mandiri di lapangan, dari menggiring bola, bertahan, hingga mencetak gol.
“Ini adalah pertandingan sepak bola robot AI pertama di China yang sepenuhnya otonom,” kata Dou Jing, Direktur Eksekutif Panitia dan Wakil General Manager dari Shangyicheng (Beijing) Technology and Culture Group, dikutip dari Global Times, Rabu (9/7/2025).
Jing menjelaskan, turnamen ini merupakan bentuk kombinasi antara inovasi teknologi dan aplikasi industri, sekaligus menjadi jendela penting dalam menghadirkan robot ke dalam kehidupan publik dan skenario dunia nyata.
Masih Banyak Keterbatasan Robot AI
Meski mencengangkan, pertandingan robot ini tidak luput dari kendala teknis. Panitia mengakui bahwa salah satu tantangan besar adalah kemampuan robot saat menghadapi rintangan yang bergerak, termasuk seringnya tabrakan antar robot di lapangan.
Karena itu, aturan pertandingan sepak bola robot ini dibuat lebih longgar. Tabrakan antar robot tidak dihitung sebagai pelanggaran, mengingat kemampuan AI masih terus berkembang dan belum secepat refleks manusia.
Menurut Cheng Hao, pendiri Booster Robotics sekaligus pemasok robot resmi ROBO League, kemampuan robot AI saat ini masih setara dengan anak usia lima hingga enam tahun, di mana dalam satu pertandingan rata-rata hanya mampu mencetak satu hingga dua gol.
Namun, Hao optimis dengan kecepatan perkembangan teknologi. Ia menyebut dalam waktu hanya satu tahun, kemampuan robot telah meningkat drastis dari versi sebelumnya.(CC-01)