PANDUGA.ID, BANYUMAS — Tim Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Banyumas menggerebek sebuah bengkel bubut yang diduga digunakan sebagai tempat merakit senjata api (senpi) ilegal di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menetapkan satu orang tersangka berinisial AB (49).
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, mengatakan pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas mencurigakan di bengkel bubut tersebut.
“Kami mendapatkan informasi adanya bengkel bubut yang bisa memperbaiki dan membuat senpi. Berdasarkan informasi tersebut, kami langsung bergerak dan menangkap tersangka pada Selasa (1/7),” kata Andryansyah saat konferensi pers, Jumat (4/7/2025).
Menurut keterangan awal, tersangka mengaku hanya memperbaiki senjata milik seseorang. Namun hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tersangka diduga mampu memproduksi senjata api rakitan secara mandiri.
“Tersangka mengaku hanya memperbaiki, tetapi dari hasil penyelidikan, ia ternyata bisa merakit sendiri berbagai jenis senpi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andryansyah menjelaskan bahwa AB telah memproduksi senjata rakitan selama sekitar dua tahun. Ia belajar membuat senjata tersebut secara autodidak, bermula dari kemampuannya memperbaiki senjata angin di bengkelnya.
“Dia awalnya hanya menerima perbaikan senapan angin, lalu belajar dari internet dan mulai merakit senpi rakitan,” jelasnya.
Dalam penggerebekan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu pucuk senjata api laras panjang rakitan dengan kaliber 5,56 mm, beberapa peralatan bubut, dan batang aluminium sebagai bahan baku.
Atas perbuatannya, AB dijerat Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.(CC-01)