PANDUGA.ID, TEGAL — Sebuah unggahan di media sosial yang mengklaim seorang siswi MAN 1 Tegal dikeluarkan setelah menjuarai lomba renang dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Tegal, viral dan menuai reaksi publik. Kasus ini mencuat setelah akun X @_priut, yang diduga orang tua dari siswi tersebut, memposting cerita yang memantik empati warganet.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Ikut Popda renang dan jadi Juara Umum, siswi MAN 1 Tegal malah dikeluarkan,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Menurut penuturan sang ayah, polemik bermula dari masalah pakaian renang. Siswi yang bersangkutan memilih mengenakan pakaian renang umum, alih-alih pakaian renang tertutup sesuai standar sekolah, karena mempertimbangkan faktor kecepatan dan performa dalam pertandingan.
“Akan sulit baginya untuk mengimbangi kecepatan renang peserta lain jika memakai baju tertutup lengkap dengan hijab,” jelasnya.
Meski berhasil meraih juara umum, siswi tersebut disebut sempat berlutut dan meminta maaf kepada guru pendamping sebelum naik podium, karena merasa bersalah tidak mengikuti aturan sekolah. Aksi spontan ini direkam dalam cerita sang ayah yang menyebut bahwa anaknya merasa tertekan.
Setelah kompetisi, pihak sekolah disebut telah beberapa kali memanggil orang tua siswi untuk membahas sanksi. Puncaknya, menurut pengakuan orang tua, pihak sekolah mengeluarkan anaknya dari sekolah pada Selasa, 17 Juni 2025.
Respons Publik dan Bantahan dari Pihak Terkait
Kasus ini pun mendapat perhatian luas, termasuk dari warganet @Mujab MS yang menyebut telah menyampaikan kasus ini kepada Bupati Tegal. Dalam tanggapan lanjutan, disebut bahwa pihak sekolah telah memberikan klarifikasi.
“Beliau (Bupati) sudah konfirmasi ke sekolah dan info dari sekolah, ananda tidak dikeluarkan dari sekolah,” tulis @Mujab MS.
Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak MAN 1 Tegal maupun Kementerian Agama (Kemenag) sebagai otoritas langsung lembaga tersebut.
Netizen banyak menyayangkan jika benar seorang siswi justru harus mendapatkan sanksi setelah membawa prestasi untuk sekolahnya. Sebagian menyerukan agar kebijakan internal sekolah tidak menghambat perkembangan dan bakat siswa.(CC-01)





Discussion about this post