PANDUGA.ID, JAKARTA – Seorang pria berinisial LSN diamankan tim intelijen Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta atas dugaan pemerasan terhadap jaksa. LSN mengaku sebagai wartawan dan juga terkadang mengaku berasal dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (28/5/2025), saat LSN ditangkap di depan kantor Kejati DKI setelah berusaha memeras seorang pejabat kejaksaan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati DKI, Syahron Hasibuan, Jumat (30/5/2025).
“Iya dia (tersangka) mengaku wartawan, kadang juga mengaku sebagai LSM,” ujar Syahron, dikutip dari Antara.
Baca: Pegawai Kejaksaan Agung RI Jadi Korban Pembacokan Sadis di Depok
Modus: Tuduhan, Ancaman Demo, dan Permintaan Uang
LSN diduga memulai aksinya setelah mengikuti persidangan sebuah perkara Bea Cukai yang ditangani jaksa berinisial TH. Ia lalu mengirim pesan WhatsApp kepada pejabat Kejati DKI berinisial AR, menuding adanya persekongkolan antara jaksa TH dan pejabat Bea Cukai.
Tak hanya itu, LSN juga menyebarkan tuduhannya melalui media massa dan menggelar dua aksi unjuk rasa. Tercatat, LSN telah menulis tujuh artikel yang menyudutkan jaksa tersebut.
Pada 27 Mei 2025, LSN menghubungi AR dan meminta untuk bertemu, dengan dalih ingin melakukan konfirmasi. Namun, dalam pertemuan itu, LSN meminta uang sebesar Rp 5 juta sebagai “imbalan” agar tidak lagi memberitakan kasus tersebut.
“Sesaat kemudian, tim intelijen Kejati DKI melakukan pengamanan terhadap LSN beserta uang Rp5 juta di dalam tas LSN yang dia akui berasal dari jaksa AR,” ungkap Syahron.
Baca: Jaksa Kejari Deli Serdang Dibacok OTK, Kejagung Imbau Seluruh Aparat Waspada
Barang Bukti & Rekaman Ancaman Disita
Dalam pemeriksaan awal, tim Kejati DKI menemukan rekaman suara yang berisi ancaman dan permintaan uang dari LSN kepada pejabat AR. Saat ini, LSN dan barang bukti telah diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk diproses hukum lebih lanjut.
“Dalam rekaman suara tersebut berisikan ancaman dan permintaan uang dari LSN kepada pejabat struktural Kejati DKI,” tegas Syahron.(CC-01)