PANDUGA.ID, BOYOLALI – Jumlah nasabah yang melaporkan Koperasi Bahana Lintas Nusantara ke polisi terus bertambah. Tak hanya di Boyolali, laporan juga datang dari Solo dan sejumlah kabupaten/kota lain. Para nasabah resah karena nilai investasi yang mereka tanamkan mencapai ratusan juta rupiah terancam hilang.
Dalam melakukan pendekatan, Koperasi Bahana Lintas Nusantara disebut menggunakan strategi personal yang intens, termasuk mentraktir makan calon nasabah di restoran. Mereka juga dijanjikan keuntungan berlipat dari nilai investasi yang disetor.
Janji Manis dan Bagi Hasil yang Mandek
Pada awalnya, koperasi tersebut rutin mentransfer bagi hasil, membuat banyak nasabah tergiur untuk menambah nominal investasi mereka. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, transfer keuntungan disebut mendadak terhenti tanpa kejelasan.
“Awalnya lancar, tapi lama-lama tidak ditransfer lagi. Kami merasa ditipu,” ujar salah satu nasabah yang identitasnya enggan dipublikasikan, Kamis (22/5/2025).
Punya 60 Unit Usaha, Termasuk Tambang dan Restoran
Nasabah lain menyebut bahwa Koperasi Bahana Lintas Nusantara memiliki setidaknya 60 unit usaha, mulai dari tambang pasir, showroom mobil, restoran, hingga tempat biliar. Di Boyolali, koperasi ini diketahui telah beroperasi selama tiga tahun terakhir.
Lima Laporan Masuk, Kerugian Bisa Capai Rp100 Miliar
Hingga Kamis (22/5/2025), Polres Boyolali mengonfirmasi telah menerima lima laporan resmi dari para nasabah. Dari laporan itu saja, nilai investasi yang dilaporkan mencapai Rp600 juta.
Namun, menurut keterangan salah satu pelapor, Aris Carmadi, jumlah nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara di Boyolali diperkirakan mencapai 1.000 orang. Jika dirata-rata setiap nasabah menginvestasikan Rp100 juta, maka total potensi kerugian bisa menembus Rp100 miliar.
Polisi telah mencatat sejumlah aset milik koperasi tersebut, namun belum merinci jenis dan nilainya secara pasti.(CC-01)