PANDUGA.ID, SEMARANG – Nasib buruk menghampiri PSIS Semarang, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Atlas. Laskar Mahesa Jenar resmi terdegradasi dari kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 usai gagal meraih hasil positif dalam pekan-pekan krusial.
Kepastian itu datang usai PSIS takluk dari PSS Sleman dengan skor 1-2 di kandang sendiri, Stadion Jatidiri Semarang, Jumat malam (9/5/2025). Hasil itu menjadi pukulan telak, mengingat pertandingan tersebut menjadi peluang terakhir mereka untuk bertahan di kasta tertinggi.
Padahal, optimisme sempat mengiringi langkah tim. PSIS dan PSS sama-sama berada di papan bawah klasemen, dan PSS tampil tanpa pelatih yang terkena akumulasi kartu. Namun, semua rencana harus dikubur dalam-dalam saat peluit akhir dibunyikan. PSIS menyerah, dan mimpi untuk bertahan pupus.
Pukulan semakin terasa saat laga lain antara Semen Padang vs Persebaya berakhir imbang. Hasil itu menutup seluruh kemungkinan PSIS keluar dari zona degradasi.
Musim ini memang menjadi periode yang penuh tantangan bagi tim kebanggaan Wong Semarang. Dari 32 pertandingan, PSIS hanya mampu mengoleksi 6 kemenangan, 7 kali imbang, dan menelan 19 kekalahan. Penampilan buruk, baik di kandang maupun tandang, diperparah dengan isu keterlambatan gaji pemain yang mencuat sejak paruh musim kedua.
Kapten tim PSIS, Septian David Maulana, tak kuasa menyembunyikan kesedihan. Ia menyampaikan permohonan maaf atas performa tim yang tidak mampu menyelamatkan PSIS dari jurang degradasi.
“Kami meminta maaf musim ini belum bisa memberikan yang terbaik buat PSIS,” ujar David, Minggu (11/5/2025).
David bahkan tampak emosional saat menyadari peluang bertahan tertutup setelah Semen Padang menahan imbang Persebaya.
“Misal Semen Padang kalah lawan Persebaya kemarin, kita masih punya peluang 1%, meski kecil tapi setidaknya masih ada harapan,” katanya saat sesi latihan di Lapangan Wisesa, Mranggen, Rabu (14/5/2025).
“Tapi setelah tahu Semen Padang imbang, ya rasanya lemas. Tapi begini kondisinya, emosional pasti. Tidak ada kata-kata lagi,” imbuhnya.
Kesedihan tak hanya dirasakan pemain dan suporter. Mantan pemain PSIS, Wahyu Prasetyo, turut menyampaikan dukungan emosional melalui akun media sosialnya.
“Saya bangga pernah membela tim kebanggaan Kota Semarang dan tim yang membesarkan nama saya di kancah sepak bola Indonesia. Tetap semangat buat @psisfcofficial dan teman-teman, semoga terus berprestasi dan bisa kembali ke Liga 1 Indonesia di tahun berikutnya,” tulisnya, Senin (12/5/2025).
Kini, PSIS harus menatap realita baru di Liga 2. Perjuangan untuk kembali ke kasta tertinggi akan menjadi misi besar bagi manajemen dan seluruh elemen tim di musim depan.