PANDUGA.ID, SEMARANG – Kesedihan mendalam dirasakan warga Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, setelah sembilan tambak ikan milik mereka lumpuh total akibat pencemaran limbah. Peristiwa ini mengakibatkan kematian ikan secara massal dalam sepekan terakhir dan menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jawa Tengah, Slamet Ari Nugroho, mengatakan bahwa kematian ikan secara tiba-tiba mulai terdeteksi sejak sepekan lalu.
“Sudah seminggu ikan mati semua, hampir tak bersisa,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).
Diduga Akibat Limbah Minyak Industri
KNTI bersama petambak melakukan penelusuran mandiri ke lokasi dan menemukan indikasi kuat bahwa pencemaran air tambak disebabkan oleh limbah minyak dari aktivitas industri sekitar.
“Kami mencurigai kandungan limbah minyak yang mencemari perairan tambak,” jelas Ari.
Laporan sudah disampaikan ke pihak Kelurahan Terboyo Kulon, namun hingga saat ini belum ada tindakan pemulihan yang efektif dan tambak-tambak masih dalam kondisi tidak produktif.
Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
Menurut laporan KNTI, setiap tambak mengalami kerugian antara Rp 50 juta hingga Rp 75 juta, sehingga total kerugian sembilan tambak ditaksir melebihi Rp 600 juta.
“Ini jelas pukulan berat bagi para petambak yang menggantungkan hidup dari tambak tersebut,” tambah Ari.
Diduga Berasal dari PT Bonanza
Investigasi sementara dari pihak kelurahan dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) menguatkan dugaan bahwa pencemaran berasal dari salah satu perusahaan industri.
“Disinyalir limbah berasal dari PT Bonanza,” ungkap Ari.
Kasus ini menambah daftar panjang persoalan lingkungan hidup di kawasan industri Semarang, terutama bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil tambak ikan.(CC-01)