PANDUGA.ID, JAKARTA – Universitas Pelita Harapan (UPH) meluncurkan Faculty of Artificial Intelligence (FAI) pada Rabu (5/3/2025). Fakultas ini dirancang untuk mencetak pemimpin masa depan yang unggul dalam bidang kecerdasan buatan (AI) serta siap menghadapi tantangan dan peluang di era kecerdasan digital. Peluncuran FAI menandai komitmen UPH dalam merespons perkembangan teknologi dan mencetak lulusan yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Komitmen UPH dalam Menghadapi Era Digital
Rektor UPH, Jonathan L. Parapak, menyatakan bahwa kehadiran FAI merupakan bagian dari upaya UPH untuk merespons perkembangan teknologi yang semakin pesat. “Hadirnya Faculty of AI merupakan bagian dari komitmen UPH untuk merespons perkembangan teknologi dan mencetak lulusan yang berdampak bagi bangsa,” kata Jonathan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Jonathan menekankan bahwa UPH berkomitmen membekali mahasiswa dengan keterampilan AI yang lintas disiplin ilmu. Hal ini mengingat AI telah menjadi pusat perhatian berbagai kalangan dan industri di seluruh dunia. “Kami ingin memastikan bahwa lulusan UPH tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara bertanggung jawab,” tambahnya.
Kerja Sama Strategis dengan Zhejiang University
Untuk memperkuat kualitas pendidikan dan penelitian di bidang AI, UPH menjalin kerja sama strategis dengan Zhejiang University, salah satu universitas terkemuka di China. Kerja sama ini membuka peluang bagi mahasiswa UPH untuk mengakses penelitian, pengajaran, dan teknologi AI terkini. “Kerja sama ini juga memperkuat posisi UPH sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap perkembangan global,” ujar Jonathan.
Kurikulum Berstandar Internasional dan Pendekatan Holistik
Dekan FAI UPH, Rizaldi Sistiabudi, menjelaskan bahwa FAI dirancang untuk melahirkan profesional AI yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab dalam penerapannya. “Mahasiswa FAI UPH akan diajarkan untuk bertanggung jawab secara moral dalam penerapan AI, termasuk dalam menghadapi isu-isu seperti bias algoritma dan keamanan data,” kata Rizaldi.
Kurikulum FAI UPH mengadopsi standar internasional dengan fokus pada topik terkini dalam kecerdasan buatan, seperti Machine Learning, Computer Vision, Natural Language Processing, dan Ethical AI. Program ini juga menerapkan pendekatan Practice-Centered Lessons (PCL), yang memastikan mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan ilmu dalam studi kasus dan proyek industri nyata.
Kemitraan dengan Industri dan Tenaga Pengajar Internasional
Untuk menghadirkan pendidikan AI berkualitas, FAI UPH menggandeng tenaga pengajar internasional serta menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Beberapa mitra strategis FAI UPH antara lain:
- MetaCarbon, perusahaan AI terkemuka.
- Entitas teknologi di bawah Lippo Group, seperti Nobu Bank, Siloam Hospitals, dan Multipolar.
Kemitraan ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan industri serta membuka peluang karir di masa depan.
Transformasi Sosial melalui AI
Rizaldi menambahkan bahwa FAI UPH tidak hanya fokus pada penguasaan teknologi, tetapi juga pada dampak sosial yang dihasilkan. “Pendekatan holistik ini akan mempersiapkan lulusan semakin kompeten dan bijaksana dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat,” ujarnya.(CC-01)