PANDUGA.ID, PROBOLINGGO – Seorang pria berinisial BRS (31) nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke Kereta Api Probowangi di perlintasan rel KA Jati, Mayangan, Kota Probolinggo, pada Minggu (23/2).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Korban, yang diketahui berasal dari Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, tewas di lokasi kejadian.
Riwayat Depresi dan Perawatan di RSJ
Dari keterangan keluarga, BRS memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan telah beberapa kali dirawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Kabupaten Malang.
Sang ayah, Yy (63), mengatakan bahwa kondisi anaknya sempat membaik setelah menjalani perawatan, tetapi depresinya kembali kambuh.
“Dia pernah dirawat setengah bulan di RSJ Lawang tahun lalu, dan juga sempat masuk shelter Dinas Sosial Kota Probolinggo sebanyak tiga kali,” ungkap Yy.
Menurut sang ayah, BRS dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup, sehingga keluarga tidak mengetahui secara pasti masalah yang dialaminya.
“Dia tidak pernah cerita masalahnya. Jadi, kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tambahnya.
Dugaan Penyebab Depresi
BRS sebelumnya bekerja sebagai juru masak di sebuah hotel di Kota Probolinggo, tetapi kehilangan pekerjaannya saat pandemi Covid-19.
Sejak saat itu, kehidupan rumah tangganya mengalami masalah hingga akhirnya bercerai enam bulan lalu.
“Setelah cerai, dia masih sering ke rumah mantan istrinya untuk menjenguk anak-anaknya,” tutur Yy.
Dari pernikahannya, korban memiliki dua orang anak, satu perempuan dan satu laki-laki.
Detik-detik Kejadian
Peristiwa tragis ini terjadi di perlintasan rel KA Jati, dekat Terminal Lama Jati, Mayangan, Kota Probolinggo.
Saat itu, kondisi lalu lintas sedang ramai, dan beberapa warga sempat berusaha menolong korban.
Namun, KA Probowangi yang sudah dekat membuat upaya penyelamatan tidak berhasil, hingga akhirnya korban tertabrak dan meninggal di tempat.
Rekaman detik-detik kejadian ini sempat viral di media sosial.
Evakuasi dan Pemakaman
Jenazah korban dibawa ke RSUD dr. Mohammad Saleh sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga.
“Kami tidak meminta otopsi, kami sudah ikhlas. Jenazah akan kami makamkan di Makam Mbah Ma’mum, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan,” ujar sang ayah.(CC-01)