PANDUGA.ID, JAKARTA – Komedian Indro Warkop DKI menceritakan respons mengharukan dari Satrio Sarwo Trengginas, putra bungsu mendiang Dono Warkop, saat menerima haknya atas Kekayaan Intelektual (KI) Warkop DKI.
Menurut Indro, Satrio yang lahir pada 1992 adalah sosok yang pendiam dan tidak banyak berbicara.
“Dia itu orangnya diem, diem banget. Dia paling kecil, paling manja, enggak banyak ngomong,” kata Indro, dikutip dari Plus 62.
Namun, ketika berbicara tentang hak ekonomis dari Kekayaan Intelektual Warkop DKI, Satrio mengucapkan sesuatu yang membuat Indro menangis.
“Ketika pertama Hak Kekayaan Intelektual Warkop bisa menghasilkan, dia ngomong gini: ‘Saya masih kecil sekali waktu ayah saya meninggal. Bahkan saya enggak kenal ayah saya. Saya hanya tahu dia pelawak, komedian, bisa main film, hebat. Ya udah saya hanya tahu itu saja. Sekarang saya baru…'” tutur Indro, sambil terhenti menahan haru.
Satrio kemudian melanjutkan perkataan yang semakin membuat Indro terharu:
“Ayah saya sudah tidak ada, tapi dia masih mengirimkan saya uang untuk sekolah,” kata Satrio, seperti ditirukan oleh Indro.
Ucapan itu membuat Indro semakin yakin akan pentingnya meninggalkan warisan kebaikan bagi generasi berikutnya.
“Aku selalu belajar dari kehidupan, gue lebih cari nama daripada duit, karena hal-hal seperti itu,” ungkap Indro.
Dono dan Warisan untuk Anak-anaknya
Mendiang Dono Warkop meninggal dunia pada 30 Desember 2001. Ia meninggalkan tiga anak:
1️. Andika Aria Sena (lahir 1980)
2️. Damar Canggih Wicaksono (lahir 1986)
3. Satrio Sarwo Trengginas (lahir 1992)
Kini, meski Dono telah tiada, karya dan perjuangannya tetap memberikan manfaat bagi keluarganya, terutama lewat hak Kekayaan Intelektual Warkop DKI.(CC-01)