Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Daerah

Keluarga Dokter Aulia Risma Desak Polisi Periksa Senior dan Dokter Residen PPDS Anestesi Undip

CC-02 by CC-02
11 September 2024
in Daerah
0
dokter bunuh diri

Mendiang Dokter Aulia Risma Lestari

0
SHARES
2
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, SEMARANG – Kuasa hukum keluarga almarhumah dr. Aulia Risma Lestari, Misyal Achmad, mendesak pihak kepolisian untuk segera memeriksa para dokter residen dan senior yang terlibat dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Kariadi Semarang. Pemeriksaan ini dianggap penting karena diduga terdapat pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses pengajaran selama program berlangsung.

Misyal menyebutkan bahwa pelanggaran SOP tersebut turut dirasakan langsung oleh almarhumah dr. Aulia selama menjalani program PPDS. Ia berharap polisi tidak hanya memeriksa saksi dari teman seangkatan korban, tetapi juga dokter konsulen atau senior yang berperan dalam pengajaran.

“Harapannya, seluruh saksi diperiksa, termasuk dokter konsulen dan senior yang bertanggung jawab dalam pengajaran. Sebab, banyak dari mereka yang menyerahkan tugas pengajaran PPDS kepada dokter residen atau murid mereka,” jelas Misyal, Selasa (10/9/2024).

Lebih lanjut, Misyal menduga bahwa penyerahan tanggung jawab pengajaran kepada residen disebabkan oleh rendahnya gaji dokter konsulen. Ia juga menyoroti adanya ketidaksesuaian dalam pengaturan SOP pengajaran yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Program pengajaran ini dibuat oleh Kemendikbudristek, sehingga tidak ada SOP yang jelas untuk pengajaran di PPDS,” tambahnya.

Selain para residen dan dokter senior, keluarga korban juga mendesak agar pihak dari Universitas Diponegoro, termasuk Rektor dan Kepala Program Studi Anestesi, turut diperiksa. Hal ini terkait dengan laporan dari ibu korban mengenai sistem kerja yang memberatkan, di mana korban sering kali bekerja hampir 24 jam tanpa tanggapan serius dari pihak terkait.

“Setelah pemeriksaan saksi-saksi, kami berharap senior-seniornya juga diperiksa, lalu diikuti oleh Rektor Undip dan Kaprodinya. Mereka harus bertanggung jawab atas sistem kerja yang ada,” tegas Misyal.

Dalam perkembangan terbaru, Nuzmatun Malinah, ibu dari dr. Aulia Risma, dijadwalkan akan kembali diperiksa di Polda Jawa Tengah pada Rabu (11/9/2024). Misyal juga menyebutkan bahwa semua barang bukti, termasuk handphone, rekaman, serta keterangan saksi yang sebelumnya diperoleh oleh Polrestabes Semarang, telah diserahkan kepada Polda Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti.

“Semua barang bukti sudah ditarik ke Polda Jateng, termasuk keterangan saksi dan bukti-bukti lainnya,” pungkasnya.

Kasus kematian dr. Aulia Risma Lestari masih dalam penyelidikan, dengan perhatian publik yang semakin meningkat terhadap dugaan pelanggaran SOP dan sistem kerja di program PPDS tersebut. (CC02)

Tags: aulia risma lestaridokter auliappdsundip
Previous Post

17 Saksi Sudah Diperiksa Polisi Soal Kematian Dokter Aulia Risma

Next Post

Saking Kuatnya Pengaruh, Pihak Undip dan Senior Dokter Aulia Satupun Belum Diperiksa Polisi

Related Posts

Mobil Ayla menyebabkan tabrakan di Semarang hingga menyebabkan korban tewas (dok. istimewa)
Daerah

Polisi Buru Pengemudi Ayla Putih yang Tabrak Wanita hingga Tewas di Semarang

14 Mei 2025
Ribuan ikan di tambak mati akibat keracunan limbah di Semarang (dok. istimewa)
Daerah

Pencemaran Limbah Minyak di Semarang, 9 Tambak Ikan di Terboyo Kulon Lumpuh Total

13 Mei 2025
Ilustrasi tawuran (dok. istimewa)
Daerah

Viral Tawuran Bocil di Semarang Usai Main Layangan, Polisi Lakukan Penyelidikan

12 Mei 2025
Ribuan ikan di tambak mati akibat keracunan limbah di Semarang (dok. istimewa)
Daerah

Ribuan Ikan Tambak Mati di Terboyo Semarang, Kerugian Tembus Rp 600 Juta – Diduga Tercemar Limbah PT Bonanza

9 Mei 2025
Next Post
karangan bunga

Saking Kuatnya Pengaruh, Pihak Undip dan Senior Dokter Aulia Satupun Belum Diperiksa Polisi

Jadwal Sholat

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Polisi Buru Pengemudi Ayla Putih yang Tabrak Wanita hingga Tewas di Semarang
  • Jip Wisata Gunung Bromo Masuk Jurang, 8 Wisatawan Luka Termasuk WNA Korea
  • Google Perbarui Logo “G” Setelah 10 Tahun, Kini Tampilkan Gradasi Warna yang Lebih Hidup
  • Pencemaran Limbah Minyak di Semarang, 9 Tambak Ikan di Terboyo Kulon Lumpuh Total
  • Polisi Panggil Saksi Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Dua Saksi Mangkir

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved