Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Politik

Ungkap Pepatah Lama, Pegiat Medsos Gus Raharjo Sindir Capres Berkali-kali Ikut Kontestasi: Lubang ke-4 Prabowo

CC-02 by CC-02
25 Januari 2024
in Politik
0
Prabowo Subianto (dok. istimewa)
0
SHARES
2
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, SEMARANG – Pegiat media sosial (medsos) Septian Raharjo menyindir calon presiden (capres) yang telah berkali-kali ikut dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres).

Baik sebagai calon presiden (capres) maupun sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Diketahui, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah 4 kali ini mengikuti kontestasi Pilpres.

Sekali menjadi cawapres pada 2009, tiga kali menjadi capres pada 2014, 2019, dan pada Pilpres 2024 ini.

Pegiat medsos yang dikenal dengan nama Gus Raharjo ini menyitir peribahasa klasik, hanya keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama melalui akun Facebook miliknya: Gus Raharjo.

Menurutnya, Pilpres 2024 ini akan menjadi kali keempat Prabowo akan terjerembab dalam lubang yang sama.

“Aku menduga pepatah itu berasal dari negeri timur tengah, sebab binatang itu sempat menjadi tunggangan favorit di masa itu sampai-sampai muncul kisah bapak dan anak yang berjalan memanggul seekor keledai. Bertahun-tahun kemudian, di Indonesia, kita sama-sama menyaksikan seorang tokoh populer yang dengan sangat baik dan cermat menerapkan ilmu keledai, namanya Prabowo Subianto,” katanya.

“Jika harus sedikit adil, Prabowo bukan dua kali jatuh mengalami kekalahan yang sama, namun sudah tiga kali. Jika pilpres kali ini dia kembali gagal, artinya itu akan menjadi lubang ke-empat bagi Prabowo. Apakah artinya Prabowo tidak pernah bisa belajar dari pengalaman?,” katanya.

Tak Belajar Dari Pengalaman

Dalam pilpres kali ini, Prabowo tampak seperti belajar dari pengalaman.

Terbukti dengan membranding dirinya dengan gemoy, joget-joget dan riang gembira. Namun manipulasi yang hampir sempurna tersebut justru dirusak dirinya sendiri yang memang memiliki watak tempramental.

Prabowo terlihat mengolok-olok soal etika dengan beberapa kali mengeluarkan makian kasar, dirinya juga merendahkan kandidat lain.

Misalnya, saat Prabowo mengeluarkan makian ‘etik ndasmu’ untuk mengolok Anies Baswedan dan menyebut otaknya gak jalan untuk menyindir Ganjar Pranowo.

“Artinya, Prabowo lah yang sebetulnya menciptakan lubang bagi langkahnya sendiri dan membuatnya terperosok. Penolakan yang besar dari masyarakat tak lain karena sikapnya yang sama sekali tidak mencerminkan sebagai calon pemimpin bangsa, namun lebih mirip penguasa terminal bus. Jangan-jangan Prabowo juga gemar meludah sembarangan. Aku pun curiga Prabowo memang tidak bisa sepenuhnya menggunakan akal pikirannya karena sudah dikuasai amarah,” katanya.

Gus Raharjo merasa sikap Prabowo tersebut kerap di luar nalar.

Septian membuka fakta bahwa kemarahan memang bisa merusak kerja kognitif otak, saat orang marah terjadi perubahan fisiologis pada tubuh dan otak.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan kemarahan memicu aktivitas area otak seperti korteks prefrontal, yang terkait dengan pengendalian impuls dan pengambilan keputusan.

“Kita tahu Prabowo termasuk orang yang sangat tidak bisa mengendalikan amarah. Jika itu sudah terjadi selama bertahun-tahun, sudah berapa banyak fungsi otaknya yang tergerus? Taruhlah saat ini hanya 25 persen kapasitas pikiran Prabowo yang masih berfungsi, dan itupun masih harus dibagi-bagi dengan aktivitas dan konsentrasinya yang lain,” katanya.

Sindir Prabowo

Dirinya juga menyindir jika Prabowo selama ini perlu membagi-bagi isi pikirannya karena  Prabowo termasuk orang yang sibuk.

Misalnya konsentrasinya memelihara kuda, mampu memeras otaknya sebanyak 5 persen.

Untuk mengurus kucingnya 3 persen, kerabatnya 2 persen, untuk mengurusi partai .

“Kita sepakati saja 5 persen, pemilu 5 persen, untuk memikirkan strategi sampai joget-joget gemoy butuh 5 persen. Dan sisanya sudah rusak, atau hanya dipenuhi kemarahan,” katanya.

Banyak hal tersebut membuat Gus Raharjo yakin marah-marah Prabowo sudah mendarah daging hingga menyebutnya temperamen.

Dituturkan, ketika orang tempramen menduduki jabatan tertinggi, kebijakannya tentu akan lebih besar dilahirkan atas ego.

“Gagalnya proyek food estate yang melenyapkan triliunan uang negara, sesungguhnya adalah contoh kecil bahwa proyek itu dijalankan dengan ego dan nafsu,” katanya.

Dari berbagai hal di atas, kata Septian, masyarakat bisa melihat betapa sulitnya Prabowo menjinakkan egonya sendiri.

Dan itu akan terus merecoki langkah politik Prabowo.

“Pada cerita bapak, anak dan seekor keledai yang pernah kita dengar dari negeri timur tengah, memang akhirnya mereka juga mendapatkan cemooh, karena membopong seekor keledai bagaimanapun adalah tindakan yang bodoh,” pungkasnya. (CC-01)

Tags: gus raharjopemilu 2024pilpres 2024prabowoprabowo subianto
Previous Post

Gus Mus Tanggapi Pernyataan Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye: Boleh, tapi . . .

Next Post

Ganjar Masih Yakin PBNU Bisa Bersikap Netral di Pemilu 2024

Related Posts

Sakti Wahyu Trenggono Menteri KKP terpilih jadi Ketua PAN Jawa Tengah (dok. istimewa)
Breaking News

Sakti Wahyu Trenggono Terpilih sebagai Ketua DPW PAN Jateng 2025–2030 Secara Aklamasi

12 Mei 2025
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (dok. istimewa(
Politik

Pengamat Politik Ungkap Empat Tanda Gibran Rakabuming Raka Mulai Dikecilkan Perannya

29 April 2025
Kepengurusan baru DPP PAN (dok. istimewa)
Politik

Zulkifli Hasan Umumkan Susunan Lengkap Kepengurusan DPP PAN 2025, Fokus pada Kemenangan Pemilu

21 April 2025
Jokowi dan Prabowo (dok. Biro Pers Kepresidenan)
Politik

Polemik ‘Matahari Kembar’, Golkar Bantah Sindiran PKS soal Pertemuan Menteri dengan Jokowi

14 April 2025
Next Post
Ganjar Pranowo bersama Mahfud MD. (dok. Istimewa)

Ganjar Masih Yakin PBNU Bisa Bersikap Netral di Pemilu 2024

Jadwal Sholat

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Rudianto Lallo: Pelibatan TNI di Kejari-Kejati Bisa Picu Persepsi Buruk Hubungan Kejaksaan dan Polri
  • GRIB Jaya Tabanan Resmi Dibubarkan, Gubernur Bali Tegaskan Tolak Ormas yang Mengganggu Ketertiban
  • Segini Bayaran Serda Satria Arta Kumbara Mantan Marinir TNI AL yang Kini Jadi Tentara Rusia
  • Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita Ungkap Dugaan Commitment Fee 13 Persen Proyek PL di Semarang
  • Polisi Buru Pengemudi Ayla Putih yang Tabrak Wanita hingga Tewas di Semarang

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved