Panduga.id
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • Berita Eksklusif
  • Lainnya
    • Viral
    • UMKM
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Pilkada
    • Bisnis
No Result
View All Result
Panduga.id
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Tiga Daerah Muncul Penolakan Imunisasi Polio, Dinkes Jateng Buka Suara

CC-02 by CC-02
19 Januari 2024
in Kesehatan
0
Ilustrasi imunisasi polio (dok. istimewa)
0
SHARES
0
VIEWS
Share on WhatsApp

PANDUGA.ID, SEMARANG –  Gelombang penolakan sub pin polio di sejumlah daerah dari total 35 kabupaten/kota mulai bermunculan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah pun buka suara terkait fenomena penolakan sejumlah orangtua terhadap vaksinasi imunisasi polio tersebut.

Orangtua yang paling banyak menolak vaksin polio berada di Kabupaten Karangayar, yakni mencapai 700 keluarga. Kemudian di  Kota Semarang 2 orang dan Kabupaten Kendal 1 orang.

Subkoordinator Surveilan Imunisasi Dinkes Jateng, Atin Suhesti, membenarkan terkait adanya kemunculan sejumlak penolakan imunisasi polio di wilayahnya itu. Padahal, edukasi mengenai vaksinasi polio sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum dimulainya sub pin polio secara serental pada Senin 15 Januari 2024 lalu.

“Dan yang Karangayar itu sebenarnya sudah lama. Kita juga sebenarnya sudah ada pertemuan bersama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kemenag (Kementerian Agama) dan tokoh agama lainya bahwasanya untuk mengedukasi masyarakat jika sebenarnya vaksin itu tidak haram. Namun tetap saja muncul penolakan,” kata Atin, Kamis (18/1/2024) petang.

Gelombang Penolakan

Saat ditanya apakah muncul penolakan dari kalangan orangtua selain di Karangayar, Semarang dan Kendal sampai hari ke tiga ini, Atin mengklaim tak ada. Sejauh ini gelombang penolakan masih kecil dan hanya baru muncul di tiga kabupaten/kota dengan alasan antara aliran dan mengira vaksin haram.

“Semoga enggak ada (penolakan di daerah lain). Dan khusus Karangyar yang banyak itu memang sudah lama. Bahkan sudah pernah di surve MUI dan Kemenang, diajak ke Bioparmanya (produksi vaksin). Tapi enggak tahu kenapa, sepertinya kenyakinan. Dan kita sudah berupaya semasimal mungkin. Namun karena keyakinan keliru, persepsi sendiri mengira haram,” bebernya.

Lebih jauh, Atin juga membenarkan bila gelombang penolakan ini bisa mempengaruhi capaian imunisasi sub pin polio secara serentak di Jateng pada putaran pertama 15 Januari 2024 ini. Namun ia optimis dan akan tetap berusaha agar capaian sasaran 3.9 juta anak yang tersebar di 35 kabupaten/kota itu bisa tetap tercapai secara maksimal. Meskipun pihaknya mengaku hasil sasaran imunisasi polio di hari ketiga ini masih terus bergerak dan belum bisa disampaikan secara gamblang.

“Pasti (berpengaruh). Tapi kan tidak terlalu signifikan. Karena sudah berkurang (yang menolan). Kita akan tetap berupaua semaksimal mungkin untuk mengedukasi. Kita gandeng sekala sektor, PKK, Fatayat, lingkungan gereja, Walubi dan lainya,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, penolakan di Kabupaten Karanganyar sedikitnya ada 700 keluarga asal Jatiyoso dan Tawangmangu menolak imunisasi polio tersebut. Sementara di Kota Semarang penolakan ada dua orang dan terjadi di Pukesmas Rowosari, Kecamatan Tembalang.

Sementara di Kabupaten Kendal, satu orangtua yang menolak dua tetes vaksin jenis nOPV2 karena dianggap haram itu terjadi di Kecamatan Pageruyung. Usia anak orangtua yang menolak berada di ring 0-5 tahun katagori balita atau dibawah lima tahun.(CC-01)

Tags: dinas kesehatan jawa tengahdinkes jatengimunisasipolio
Previous Post

Ratusan Anak Muda dan Aktivis di Kota Semarang Memilih Golput, Kenapa?

Next Post

Kucuran Dana Jumbo dari Pemerintah ke LPDP Bakal Dihentikan

Related Posts

RSUP dr. Kariadi Semarang (dok. menpan.go.id)
Kesehatan

RSUP Dr. Kariadi Semarang Sunat THR Pegawai Jadi 30%, Efek Efisiensi Anggaran?

23 Maret 2025
Kurma (dok. istimewa)
Kesehatan

Hati-hati, Ciri-ciri Kurma Sudah Tidak Layak Konsumsi & Cara Penyimpanannya

24 Februari 2025
Ilustrasi makan bergizi untuk anak sekolah (dok. istimewa)
Kesehatan

Kepala BGN Usulkan Serangga Jadi Menu MBG, Dokter Gizi: Berpotensi Sebabkan Alergi

27 Januari 2025
Ilustrasi Covid-19 (dok. istimewa)
Kesehatan

Menkes: Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Berpotensi Masuk Indonesia

24 Mei 2024
Next Post
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy (dok. Muhammadiyah.or.id)

Kucuran Dana Jumbo dari Pemerintah ke LPDP Bakal Dihentikan

Jadwal Sholat

Tentang Kami

Panduga.id

Panduga.id adalah media digital Indonesia yang berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber yang diatur oleh Pemerintah Indonesia.

“Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lain”
Pimpinan Redaksi – Agung Wisnu

Berita Terkini

  • Rudianto Lallo: Pelibatan TNI di Kejari-Kejati Bisa Picu Persepsi Buruk Hubungan Kejaksaan dan Polri
  • GRIB Jaya Tabanan Resmi Dibubarkan, Gubernur Bali Tegaskan Tolak Ormas yang Mengganggu Ketertiban
  • Segini Bayaran Serda Satria Arta Kumbara Mantan Marinir TNI AL yang Kini Jadi Tentara Rusia
  • Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita Ungkap Dugaan Commitment Fee 13 Persen Proyek PL di Semarang
  • Polisi Buru Pengemudi Ayla Putih yang Tabrak Wanita hingga Tewas di Semarang

Panduga Video

  • Iklan
  • Karir
  • Contact Us
  • Redaksi

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Breaking News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • Pilkada
  • Berita Eksklusif
  • UMKM
  • Viral
  • Politik
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Bisnis

Copyright: @ 2025 Panduga.id. All right reserved