PANDUGA.ID, MOSKWA – Warga Rusia di Moskwa menyambut baik ketegangan yang terjadi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Gedung Putih, Jumat (28/2). Perselisihan ini memunculkan harapan bahwa kebijakan AS terhadap Rusia akan berubah dan membantu mengakhiri perang di Ukraina.
Seorang warga Moskwa, Galina Tolstykh, mengaku senang melihat Zelensky mendapat teguran dari Trump dan Wakil Presiden JD Vance di Ruang Oval.
“Terus terang, sangat menyenangkan dia mendapat teguran seperti itu di Gedung Putih,” ujar Galina, dikutip dari AFP.
Trump secara terbuka mencaci maki Zelensky, menuduhnya tidak bersyukur atas bantuan militer AS dan tidak siap untuk perdamaian. Ia juga mengatakan bahwa Zelensky telah tidak menghormati Amerika Serikat di “Kantor Oval yang disayanginya”.
Seorang warga lainnya, Fyodor (20 tahun), menyebut bahwa teguran Trump kepada Zelensky sudah tepat.
“Trump benar, Ukraina tidak memiliki kartu kemenangan di tangannya. Kecuali mereka menandatangani perjanjian damai, mereka tidak punya banyak pilihan,” ujar Fyodor.
Harapan Warga Rusia untuk Akhir Perang Ukraina
Perselisihan ini memicu harapan di kalangan warga Rusia bahwa Trump akan mengubah kebijakan AS terhadap Rusia, sehingga mempercepat proses perdamaian.
Seorang pelayan di Moskwa, Anastasia (26 tahun), berharap konflik ini bisa segera berakhir.
“Tentu saja, situasi ini tidak baik. Namun, secara umum, kami semua senang bahwa semuanya berjalan menuju kesimpulan logisnya,” ujarnya.
Konsekuensi Geopolitik: Rusia dan Eropa dalam Posisi Sulit
Konflik antara Trump dan Zelensky ini membuat pemimpin Eropa waspada, terutama terkait ketergantungan mereka pada dukungan militer AS.
Analis politik Rusia, Konstantin Kalachev, mengatakan bahwa Rusia bisa menjadi pemenang dalam jangka pendek, tetapi situasi jangka panjang masih belum pasti.
“Sejauh ini jelas bahwa hanya Vladimir Putin yang menang. Dia tampak seperti batu karang di tengah pertikaian ini,” kata Kalachev.
Namun, ia juga menambahkan bahwa jika kesepakatan damai tidak segera dicapai, Rusia juga bisa mengalami kerugian di masa depan.